AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Pengebom strategis milik Angkatan Udara AS (USAF) B-1B Lancer dari Wing Bom ke-7 terbakar di Pangkalan Angkatan Udara Dyess, Texas pada hari Rabu (20/4).
Pesawat seharga 316 juta USD itu dilalap api sekitar pukul 10.00 malam waktu setempat saat sedang menjalani pemeriksaan mesin di area parkir pesawat. Dua orang menderita luka ringan, seperti dilaporkan oleh Daily Mail.
Saksi saat kejadian menyebut, sebelum terbakar terdengar ledakan yang kemudian menimbulkan bola api besar.
Penerbang Kelas Satu Josiah Brown mengatakan, mereka belum mengetahui penyebab kebakaran dan apakah pesawat dapat diselamatkan.
Rekaman terbakarnya pesawat ini kemudian beredar di media sosial.
Tim investigator masih menyelidiki penyebab kebakaran ini.
Untuk diketahui, tahun lalu armada B-1B ditarik dari layanan karena terdapat kesalahan dengan proses pengisian bahan bakarnya.
Pengebom era Perang Dingin
B-1B merupakan pengebom kelas berat jarak jauh yang dikembangkan pada masa Perang Dingin.
Pesawat menggunakan empat mesin turbofan General Electric F101-GE-102 dengan afterburner
B-1B memiliki rentang 41,8 m saat dibentangkan lurus dan 24,1 m saat tersapu ke belakang.
Pesawat dengan bomot maksimum lepas landas (MTOW) 216.326 kg ini memiliki tangki bahan bakar dengan kapasitas 120.326 kg.
Pesawat dapat terbang dengan kecepatan hingga Mach 1,2 melintasi benua.
Terdapat empat personel yang mengawaki pengebom ini. Mereka adalah pilot, kopilot, dan dua petugas sistem tempur.
B-1B buatan Rockwell International berdinas di USAF sejak Oktober 1986 atau telah berusia pakai 36 tahun.
Diperkirakan saat ini USAF masih mengoperasikan 62 unit B-1B.
-Poetra-