AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Pejabat Ukraina diberitakan telah bertemu dengan pihak General Atomics (GA) yang memproduksi dron bersenjata (UCAV) MQ-9 Reaper di Amerika Serikat.
Ukraina berkeinginan membeli UCAV ini sesegera mungkin dan GA pun siap untuk melakukan transfer MQ-9 secepatnya.
Namun demikian, perusahaan mengatakan bahwa tidak mungkin industri pertahanan AS menjual produknya ke luar negeri tanpa persetujuan dari Departemen Luar Negeri dan Kongres.
Untuk itu, GA menunggu lampu hijau dari Washington untuk potensi penjualan MQ-9 Reaper ke Ukraina.
C. Mark Brinkley, Juru Bicara General Atomics mengatakan, pihaknya memiliki drone yang tersedia hari ini untuk ditransfer dengan cepat.
“Dengan bantuan pemerintah AS, pesawat-pesawat itu mungkin berada di tangan pilot militer Ukraina dalam hitungan hari,” ujarnya menggambarkan.
General Atomics memiliki rekam jejak dalam memasok MQ-9 ke negara lain dengan cepat.
Ditambahkan, di masa lalu GA telah bekerja dengan pemerintah AS untuk membawa MQ-9 Reaper ke negara mitra dalam waktu kurang dari 30 hari.
Sementara itu Washington Post melaporkan, pemerintahan Presiden Joe Biden sudah merencanakan untuk melengkapi Ukraina dengan senjata yang lebih modern.
Khawatir bahwa persenjataan besar seperti tank dan jet tempur dapat meningkatkan konflik, AS telah mempersenjatai Ukraina dengan senjata yang lebih kecil seperti antitank portabel Javelin dan rudal antipesawat Stinger, serta drone kamikaze Switchblade.
Seperti diketahui, dalam perang modern drone telah muncul sebagai salah satu senjata paling mematikan.
Ukraina baru-baru ini membuktikan hal itu saat dengan mudah dapat menghancurkan kolom tank-tank Rusia yang masuk ke negaranya.
-Poetra-