AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Pelacak penerbangan online mendapat kejutan pada hari Jumat ketika enam pesawat kargo Y-20 milik Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat (PLAAF) muncul menuju barat di wilayah udara Turki mengarah ke Serbia.
Hal ini dikonfirmasi oleh Flightradar24 yang juga mencatat terdapat penerbangan Y-20 di sepanjang rute penerbangan yang sama, berjarak sekitar 100 km yang membentang dari Istanbul hingga hampir perbatasan Georgia.
The Drive melaporkan, iring-iringan Y-20 menggunakan MLAT (multilaterasi) dan dikatakan sebagai pengiriman senjata terjadwal.
Pasalnya, pengiriman NATO serupa ke Polandia atau Ukraina dengan transportasi militer telah menggunakan MLAT.
Jet-jet kargo China itu selanjutnya mendarat di Bandara Internasional Nikola Tesla di ibu kota Beograd.
Pengamat mencatat setidaknya beberapa pesawat memiliki penutup untuk sistem penanggulangan sekam dan suar mereka dilepas.
Sepertinya pesawat-pesawat tersebut telah dilengkapi dengan tindakan pencegahan langsung, yang akan mengantisipasi beberapa jenis ancaman potensial, tulis The Drive.
Kunpeng
Pesawat angkut Y-20 dibuat oleh pabrik Xi-an. Pesawat angkut militer PLAAF dengan nama Kunpeng ini terbang perdana pada 26 Januari 2013.
Karena ukurannya yang besar, Y-20 sering dijuluki sebagai Chubby Girl di lingkungan industri pesawat China.
Y-20 diawaki tiga personel. Pesawat ini dapat mengangkut 55 ton kargo dengan bobot maksimum lepas landas (MTOW) 180 ton.
Kunpeng ditenagai emapt mesin Soloviev D-30KP dan berikutnya akan menggunakan mesin WS-20 buatan China.
Pesawat ini dapat menjangkau jarak hingga 4.200 mil laut (7.800 km).
-Poetra-