AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Kementerian Pertahanan Rusia pada Kamis (10/3) mengklaim, mereka mendapat dokumen yang menunjukkan laboratorium biologi yang disponsori Amerika Serikat di Ukraina melakukan eksperimen dengan sampel virus corona dari kelelawar.
Disebutkan, laboratorium biologi di Ukraina tersebut mempelajari kemungkinan penularan flu babi Afrika dan antraks melalui unggas, kelelawar, dan reptil, juru bicara Kemenhan Rusia Igor Konashenkov mengatakan di Moskwa.
Lebih lanjut, catatan yang ditemukan oleh Rusia menegaskan, laboratorium biologi ini juga menyelidiki penularan patogen oleh burung liar yang terbang di antara Ukraina dan Rusia serta negara-negara perbatasan lainnya, seperti diwartakan oleh Anadolu Agency.
Menanggapi tudingan tersebut, Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki membantah bila Amerika Serikat terlibat dalam pengembangan senjata biologi di laboratorium Ukraina.
Jen Psaki menepis tudingan tersebut dengan menyatakan bahwa itu merupakan argumen palsu yang sering dituduhkan pihak Rusia.
“Ini tidak masuk akal. Ini adalah jenis operasi disinformasi yang telah kami lihat berulang kali dari Rusia selama bertahun-tahun di Ukraina dan di negara-negara lain, yang telah dibantah,” kata Jen Psaki seperti diberitakan Sputnik (10/3).
Mantan Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS itu juga mengklaim, pemerintah Amerika Serikat sepenuhnya mematuhi aturan di bawah Konvensi Senjata Kimia dan Konvensi Senjata Biologis.
-RBS-