AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Presiden Rusia Vladimir Putin menyambut baik setiap sukarelawan warga Rusia atau warga negara asing (WNA) yang ingin bergabung dengan tentaranya berperang melawan pasukan Ukraina.
Dalam rapat dengan Dewan Keamanan Rusia pada Jumat (11/3), Putin menegaskan bagi mereka yang ingin menjadi sukarelawan untuk berperang dengan pasukan Rusia harus diizinkan.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan, sudah ada 16.000 ribu relawan di Timur Tengah yang siap berperang bersama Rusia melawan Ukraina.
Hal ini sama seperti yang dilakukan Ukraina, seperti diberitakan CNN (11/3).
Hingga kini, Ukraina mengaku telah menerima 16 ribu relawan asing yang ingin bergabung pasukannya melawan invasi Rusia.
Selain mengerahkan militernya, Rusia selama ini juga disebut turut mengerahkan tentara bayaran guna membantu melancarkan invasi ke Ukraina yang disuplai Wagner Grop.
Wagner Group juga dituding menjadi bagian dari upaya separatisme di Luhansk dan Donetsk agar berpisah dari Ukraina.
Mereka ditengarai terlibat pertempuran di beberapa negara Afrika seperti Libya, Suriah, Mozambique, Mali, Sudan, dan Republik Afrika Tengah
Diketahui, Wargner Group dibentuk oleh mantan tentara Rusia Dmitry Utkin pada 2014 sebagai organisasi militer swasta. Ia pernah bertugas sebagai agen Badan Intelijen Federal Rusia (GRU) dengan pangkat letnan kolonel.
The Economist melaporkan, terdapat 400 tentara bayaran Rusia yang dikabarkan punya misi membunuh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Kehadiran Wagner Group sendiri bukanlah sebuah kejutan, karena mereka sudah beberapa kali menjalin kedekatan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
-RBS-