AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Di tengah konflik perang Rusia-Ukraina yang masih berkecamuk, diberitakan oleh The Times of Israel bahwa terjadi negosiasi antara Polandia dan Amerika Serikat.
Disebut bahwa Amerika Serikat berkemungkinan akan menyuplai jet tempur F-16 ke Polandia jika Warsawa memberikan armada MiG-29-nya kepada Ukraina.
Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berbicara lantang agar AS memberikan pesawat tempur kepada Ukraina setelah NATO menolak permohonan Kyiv untuk memberlakukan zona larangan terbang.
Zona larangan terbang diinginkan Zelensky untuk menghentikan pengeboman di negaranya oleh pesawat-pesawat Rusia.
Sementara Sekjen NATO Jens Stoltenberg mengatakan, aliansi itu tidak akan campur tangan dalam konflik karena takut konflik akan makin meluas.
Pernyataan tersebut ditanggapi dengan ketus oleh Zelensky dan bahkan ia menyatakan kekecewaannya kepada sikap NATO.
“Jika Anda tidak dapat melakukan itu (memberlakukan zona larangan terbang), setidaknya berikan saya pesawat,” kata Zelensky dalam panggilan video dengan anggota Kongres AS pada hari Sabtu.
Tidak seperti negara-negara Eropa, Angkatan Udara Ukraina tidak mengoperasikan pesawat buatan AS seperti F-16. Sehingga, bila menerima pesawat buatan AS pun pilot-pilot dan teknisi Angkatan Udara Ukraina akan membutuhkan waktu proses pelatihan dan hal ini tidak efektif.
Sementara Polandia yang mengoperasikan MiG-29 dan F-16, telah mempertimbangkan opsi untuk menyumbangkan pesawat tempur era Sovietnya, tetapi hal itu kemudian telah dibatalkan.
Datangnya tawaran F-16 dari AS, membuat kebimbangan baru bagi Warsawa yang merupakan anggota NATO pertama eks anggota Pakta Warsawa.
Untuk diketahui, Angkatan Udara Polandia saat ini telah memiliki 48 F-16 dan sudah memesan 32 F-35A.
Dalam sebuah pernyataan, Senator Demokrat AS Dick Durban mengatakan, “Kita harus menghilangkan setiap hambatan untuk memberikan setiap ukuran dukungan ke Ukraina, termasuk menemukan cara bagi Amerika Serikat untuk memberikan kompensasi kepada mitra Eropa Timur kami yang ingin menyumbangkan pesawat buatan Soviet mereka ke Ukraina.”
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan pemerintah sedang mencari cara untuk mengisi kembali persenjataan Polandia jika negara itu setuju untuk menyediakan beberapa jet tempur era Soviet ke Ukraina.
-RNS-