AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – TNI Angkatan Laut senantiasa hadir di perairan Blok Ambalat, di Selat Makassar dekat Kalimantan Utara guna mengamankan kedaulatan wilayah NKRI di lautan.
Sejumlah latihan kerap digelar di sana dengan melibatkan kapal-kapal perang dan juga pesawat udara.
Seperti yang dilaksanakan pada pertengahan Februari lalu dalam Operasi Gabungan Menegakkan Kedaulatan NKRI di Blok Ambalat oleh Gugus Tempur Laut (Guspurla) Koarmada II.
Guspurla mengerahkan KRI Karel Satsuit Tubun-356 dan unsur-unsur Bawah Kendali Operasi (BKO) dalam latihan ini.
Kolonel Laut (P) Deny Prasetyo yang onboard di KRI Karel Satsuit Tubun sebagai kapal markas memerintahkan unsur-unsur BKO Guspurla melaksanakan Latihan Kerja Sama Taktis (Latkersamtis) dan patroli bersama.
Menindaklanjuti perintah tersebut, KRI Terapang-648 sebagai salah satu unsur gelar bekerja sama dengan pesawat udara Patroli Maritim TNI AL yaitu NC212-200 U-6207.
Latihan diawali dengan Air Joining Procedure (AJP) dilanjutkan dengan Air Defense Exercise (ADEX) dan Photo Exercise.
Komandan KRI Terapang Letkol Laut (P) Iwan F. Effendi menyatakan, latihan ini dilaksanakan guna meningkatkan profesionalisme prajurit ketika menghadapi pesawat udara sebagai musuh maupun sebagai kawan.
“Kehadiran unsur laut dan udara di wilayah perbatasan ini merupakan wujud effective occupation yang sangat penting untuk menegakkan kedaulatan, dan memberikan detterence effect sehubungan dengan klaim batas wilayah laut yang belum disepakati oleh Indonesia dan Malaysia sampai dengan saat ini,” ujar Letkol Iwan seperti dikutip dari Penerangan Koarmada II.
Ditambahkan, latihan ini juga berfungsi untuk memaksimalkan operasi menjaga kedaulatan negara dengan bantuan info intelijen dari pesawat udara.
Terlebih, perairan perbatasan merupakan garda terdepan yang memiliki kerawanan tertinggi dalam aktivitas ilegal di laut seperti illegal fishing, illegal mining, illegal logging, penyelundupan narkoba maupun human trafficking.
-Poetra-