Dapat lungsuran gratis, ranpur-ranpur Rusia ditarik warga dan perusahaan swasta

Istimewa

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Ditinggalnya kendaraan-kendaraan tempur (ranpur) Rusia di medan perang Ukraina oleh tentara Rusia, menjadi sumber harta baru bagi warga maupun perusahaan swasta.

Bagi perusahaan swasta atau tentara Ukraina sendiri, beragam ranpur Rusia yang sudah terperangkap ini dapat dipelajari teknologinya untuk kemudian dikembangkan usai perang.

Seperti diketahui, sejak runtuhnya Uni Soviet pengembangan dan produksi teknologi baru lebih pesat di Rusia. Sementara Ukraina mencoba mengejar pengembangan teknologi walau masih tertinggal jauh.

Sebagian ranpur Rusia memang hancur dan sudah tak utuh lagi. Namun sebagian lainnya hanya mengalami kerusakan sedikit dan bahkan masih ada yang dapat digunakan.

Salah satu unggahan warganet di tiktok memperlihatkan, seorang wanita yang disebut warga Ukraina membuat konten dengan msuk ke ranpur Rusia dan kemudian mencobanya untuk menjalankan kendaraan perang itu dan berhasil.

Namun ada yang mengatakan jika tiktoker itu adalah orang Rusia yang sedang memperlihatkan cara mengemudikan ranpur.

Video yang beredar lainnya, warga menarik ranpur-ranpur Rusia itu ke rumahnya. Tampak warga lain melihat ketika sebuah traktor menarik sebuah ranpur di belakangnya.

Pemandangan itu tampak menggelitik warganet lainnya. Di tengah pemberitaan berkecamuknya perang, masih ada warga yang hidup seolah tidak terjadi apa-apa.

“Apakah ini dapat dikatakan perang?” tanya salah satu netizen melalui akun twitter.

Memang ada juga yang mengomentari bila ranpur yang ditarik itu sebenarnya milik Ukraina sendiri, sebab terlihat ada cat kuning di badan ranpur.

Banyak unggahan di media sosial yang diragukan kebenarannya, namun banyak juga yang memperlihatkan kejadian sesungguhnya.

Akan tetapi, tidak dapat disangkal apabila Ukraina sesungguhnya telah menjadi surga bagi ranpur-ranpur Rusia yang teronggok di sana.

Pantsir Rusia terperangkap di medan lumpur Ukraina. (Istimewa)

Ada warganet yang mengomentari, daripada ranpur jatuh ke tangan musuh, lebih baik ranpur tersebut dimusnahkan terlebih dahulu.

Tapi, teori ini tentu sulit diterapkan. Jangankan untuk menghancurkan ranpur sendiri, menyelamatkan jiwa saja sudah susah dan mau lari ke mana.

Kita tidak tahu, pergi ke mana atau di bawa ke mana tentara-tentara Rusia yang sudah tidak ada lagi di kendaraan-kendaraan tempur yang diawakinya itu. Entahlah.

-RNS-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *