AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Bangladesh diberitakan tengah mengincar jet tempur Eurofighter Typhoon sebagai calon pengganti MiG-29 dan F-7 yang telah menua.
Sebanyak 16 pesawat rencananya akan diakuisisi dalam program pesawat tempur multiperan (MRCA) baru untuk meningkatkan kekuatan angkatan udara negeri itu.
Dorongan untuk perubahan ini, seperti diberitakan AIN Online, telah dimulai pada 2015 dengan penunjukan Kepala Staf Angkatan Udara yang baru saat itu Marsekal Udara Abu Esrar.
Esrar mengevaluasi Eurofighter Typhoon di Farnborough International Airshow 2016 dan dia dilaporkan “jatuh cinta padanya”.
Direktorat Jenderal Pengadaan Pertahanan Bangladesh (DGDP) meluncurkan tender pada 2017 untuk pembelian delapan pesawat tempur ditambah opsi untuk empat tambahan, di bawah program Forces Goal 2030. Jumlah ini kemudian ditingkatkan lagi menjadi 16 pesawat.
Tender mensyaratkan pesawat tempur bermesin ganda yang baru dan menghasilkan setidaknya 12.125 pon daya dorong kering serta lebih dari 17.635 pon dengan afterburner.
Kemudian pesawat harus memiliki minimum lima ton untuk muatan senjata dan dilengkapi setidaknya delapan cantelan senjata.
Ketentuan tambahan mengharuskan pesawat tempur baru harus dilengkapi radar active electronically scaned array (AESA) dengan jangkauan udara ke udara 93 mil dan jangkauan udara ke permukaan 31 mil.
Pesawat juga harus dilengkapi dengan sistem pencarian dan pelacakan inframerah (IRST), perangkat perang terintegrasi (IEW), dan penanggulangan elektronik (ECM).
Bangladesh saat ini memiliki 44 pesawat tempur, terdiri dari 8 MiG-29 dan 36 J-7 (F-7).
Untuk rencana pembelian 16 jet tempur Typhoon, Angkatan Udara Bangladesh telah mengajukan kepada pemerintah negaranya alokasi anggaran sekitar 25.200 Crore Taka (3 miliar USD) di tahun fiskal 2021-2022. Dari jumlah ini, sebanyak 6.300 Crore Taka akan disiapkan sebagai uang muka.
Disebutkan, anggaran tersebut juga sudah mencakup penyiapan fasilitas pemeliharaan, perbaikan, dan perbaikan (MRO) di dalam negeri, persenjataan, suku cadang, dan paket pelatihan.
-RNS-