Hongdu JL-10 (L-15) selayang pandang

L-15Istimewa

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – JL-10 yang juga dikenal sebagai L-15 Falcon adalah jet latih/tempur ringan yang diproduksi oleh Hongdu Aviation Industry Corporation (HAIC) berbasis di Nanchang, China.

Jet latih bermesin ganda ini dikembangkan untuk memenuhi Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat China (PLAAF) dan Penerbangan Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat China (PLANAF) sebagai pesawat LIFT (Lead-in fighter Trainer).

Rancang bangun JL-10 dilaporkan melibatkan asistensi biro desain Yakovlev dari Rusia. Maka, tak mengherankan bila desainnya mirip dengan jet latih/tempur Yak-130.

Selanjutnya, HAIG meluncurkan mock-up skala penuh JL-10 di Airshow China 2004.

Penerbangan perdananya sukses dilaksanakan pada 13 Maret 2006 dan resmi berdinas tahun 2010 untuk PLAAF.

JL-10 menampilkan teknologi terkini buatan China. Pesawat mengadopsi digital quadruple fly-by-wire (FBW), glass cockpit (dua layar multiwarna untuk bagian depan dan belakang), dan kontrol penerbangan hands on throttle and stick (HOTAS).

Dengan JL-10, siswa pilot akan dapat menyelesaikan pelatihan penerbangan misi dan pelatihan tempur tingkat lanjut, serta menyelesaikan semua kursus pelatihan penerbangan jet dasar.

Berperan sebagai jet tempur ringan, JL-10 memiliki enam cantelan (empat bawah sayap dan dua ujung sayap) untuk membawa berbagai senjata berupa kombinasi rudal dan bom hingga 3,5 ton.

Untuk karakteristinya, JL-10 berdimensi panjang 12,27 m, rentang sayap 9,48 m, tinggi 4,81 m, dengan berat tinggal landas maksimum (MTOW) 9.500 kg.

Sebagai tenaga penggerak tersedia dua mesin turbofan pilihan yakni Ivchenko-Progress AI-222K-25 atau seri AI-222-25F.

Pesawat memiliki performa dengan kecepatan maksimum 1.715 km/jam, ketinggian terbang hingga 16.000 m, serta jangkauan operasi 550 km.

L-15
Istimewa

Selain digunakan untuk militer dalam negeri, JL-10 juga diekspor ke negara lain sebagai L-15.

Pengguna pertama adalah Zambia yaitu pesawat dengan kode L-15Z yang telah dikirimkan pada 2017.

Negara kedua yang akan menggunakan L-15 juga datang dari Benua Afrika yakni Ethopia. Negara ini memesan L-15 pada awal 2022 untuk menggantikan jet tempur gaek MiG-23.

Sementara calon pelanggan potensial lainnya datang dari negara sahabat China yaitu Pakistan, dan dua negara dari Amerika Latin yakni Uruguay dan Bolivia.

-RBS-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *