AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo telah meresmikan Komando Operasi Udara Nasional (Koopsudnas) dalam sebuah upacara militer di Mako Koopsudnas, kompleks Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur pada Jumat, 28 Januari 2022.
Dengan diresmikannya Koopsudnas, maka Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas) secara otomatis dilikuidasi dari organisasi TNI Angkatan Udara.
Tugas pertahanan udara nasional, selanjutnya melebur ke dalam tugas yang dilaksanakan oleh Koopsudnas yang membawahi Koopsud I, II, dan III, Kopasgat, dan Kosek Koopsud.
Dalam upacara peresmian Koopsud ini, KSAU sekaligus melantik dan mengukungkan Marsekal Madya TNI Andyawan Martono Putra sebagai Pangkoopsudnas yang pertama.
Validasi organisasi Kohanudnas menjadi Koopsudnas didasarkan pada Perpres nomor 66 tahun 2019 tentang organisasi tugas dan jabatan di lingkungan TNI.
Kemudian ditindaklanjuti dengan Perpang TNI nomor 37 tahun 2019 tentang struktur organisasi tugas dan jabatan TNI, serta Perpang TNI nomor 43 tahun 2019 tentang struktur organisasi tugas jajaran TNI AU.
Validasi organisasi ini, kata KSAU, sudah dibahas sejak tahun 2018 pada saat rapat pembentukan Komando Operasi TNI AU III (Koopsau III) dan Komamdo Operasi Udara Nasional (Koopsudnas) yang dipimpin oleh Kepala Staf Angkatan Udara.
Dengan telah terbentuknya satuan baru sebagai hasil validasi organisasi di jajaran TNI AU, maka satuan baru pun telah memiliki Lambang Satuan berikut makna-maknanya serta mottonya.
Koopsudnas memiliki motto Labda Reswara Antarikshe yang bermakna memiliki kekuatan dan kemampuan udara yang tangguh untuk melindungi, mengamankan, dan mempertahankan wilayah nasional.
Beikur makna dari Lambang Satuan Koopsudnas seperti disiarkan dalam rilis dari Dispenau.
a. Warna dasar: biru langit.
b. Perisai: simbol pertahanan dan perlindungan.
c. Mata angin: melambangkan pengaman, pengawal, dan penegak kedaulatan negara di udara/dirgantara nasional siap untuk beroperasi dan tidak dibatasi ruang serta waktu.
d. Kepala cakra bermata tujuh: melambangkan senjata pamungkas yang ampuh dan jiwa Sapta Marga.
e. Busur panah: sarana alat untuk melepas dan mengarahkan anak panah mencapai sasaran.
f. Anak panah: senjata yang memiliki ujung tajam agar mampu menghancurkan dan melumpuhkan lawan.
g. Rantai berkait satu sama lain: sinergitas semua unsur kekuatan Koopsudnas.
h. Karangan manggar: melambangkan kemakmuran dan kesejahteraan.
i. Moto:
Labda : Kemahiran/kecakapan khusus.
Reswara : Perkasa/ksatria.
Antarikshe : Angkasa/Udara
Labda Reswara Antarikshe secara umum bermakna mempunyai kekuatan dan kemampuan udara yang tangguh untuk melindungi, mengamankan, dan mempertahankan wilayah nasional.
-RNS-