AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – India dikabarkan akan meninjau ulang pembelian tambahan pesawat tempur MiG-29 yang ditingkatkan dari Rusia.
Namun tidak hanya MiG-29, rupanya Kementerian Pertahanan India juga akan melakukan peninjauan terhadap sejumlah kontrak pertahanan asing, termasuk pesawat patroli maritim P-81 Poseidon dari Amerika Serikat.
Media India pada akhir pekan lalu melaporkan, peninjauan ulang dimungkinkan apabila kontrak langsung dengan produsen alutsista asing tidak menyertakan partisipasi kompleks industi pertahanan India.
Seperti diketahui, New Delhi mensyaratkan adanya keikutsertaan industri dalam negeri dalam proyek transfer teknologi maupun pengerjaan ofset.
Selain MiG-29 dan P-8I, daftar pembelian yang akan ditinjau ulang mencakup sistem pertahanan udara jarak jauh, senjata artileri yang ditarik, rudal permukaan ke udara yang diluncurkan secara vertikal, hingga drone.
Pada Juli 2020, Dewan Akuisisi Pertahanan India menyetujui akuisisi 21 jet tempur MiG-29 dari Rusia di antara pesawat lainnya.
Selain membeli 21 jet MiG-29 yang ditingkatkan, India juga meningkatkan 59 unit pesawat lainnya dan membeli tambahan 12 jet Su-30MKI.
Nilai kontrak pembelian 21 MiG-29 dan paket upgrade dari Rusia menelan biaya 991 juta dolar AS.
Sementara pembelian 12 Su-30MKI melalui Hindustan Aeronautics Limited (HAL) senilai 1,43 miliar USD.
-Poetra-