AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Jepang dilaporkan telah memilih untuk meningkatkan kemampuan (upgrade) F-15J ke F-15JSI (Japanese Super Incerceptor) untuk anggaran tahun fiskal berikutnya.
Pada akhir Oktober 2019, Departemen Luar Negeri AS menyetujui rencana pemerintah Jepang untuk menghabiskan hingga 4,5 miliar guna meningkatkan 98 pesawat tempur Boeing F-15J ke standar JSI.
Namun, usulan peningkatan tersebut terhambat oleh masalah anggaran dan politik.
Menurut laporan terbaru oleh NHK, setelah melakukan negosiasi dengan AS, harga akhir dari program upgrade tersebut sekarang telah turun dan disepakati sebesar 3,5 miliar dolar AS.
Namun demikian, ada konsekuensi dari penurunan angka tersebut di mana Jepang tidak akan mendapatkan paket rudal jelajah antikapal jarak jauh (LRASM).
Armada F-15JSI ini nantinya akan melengkapi F-35A yang telah dimiliki oleh Pasukan Udara Bela Diri Jepang (JASDF).
Sebelumnya, proyek peningkatan F-15J ke JSI mengalami hambatan pada 2020 karena meningkatnya biaya. Pemerintah Jepang pun menghentikan rencana proyek tersebut.
Upgrade F-15J ke JSI dijadwalkan akan selesai pada 2027.
Jepang memilih radar Eagle Passive Active Warning Survivability System (EPAWSS) baru daripada ALQ-239 Digital Electronic Warfare System (DEWS).
Sebanyak 98 F-15J akan ditingkatkan kemampuannya ke varian F-15 JSI.
Dalam proyek ini, Boeing akan berfungsi sebagai kontraktor kedua setelah Mitsubishi Heavy Industries (MHI) Jepang.
Seluruh pengerjaan peningkatan kemampuan akan dilaksanakan di Jepang.
-RNS-