AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Kepala Staf Angkatan Udara Italia Jenderal Luca Goretti memperkirakan dua program jet tempur siluman generasi keenam Eropa bakal digabung.
Keduanya adalah program Tempest yang dipimpin oleh BAE Systems (Inggris) yang melibatkan Italia (Leonardo) dan Swedia (Saab) serta program Future Combat Air System (FCAS) yang dikerjakan oleh Perancis, Jerman, dan Spanyol.
Goretti di depan Komite Pertahanan Parlemen Italia mengatakan, menginvestasikan sumber daya keuangan yang besar dalam dua program yang setara tidak terpikirkan.
Seruan ini, ujarnya seperti dikutip Reuters, bukan pertama kalinya dilakukan untuk menyatukan kedua inisiatif
Kedua program bertujuan untuk menghasilkan sistem tempur udara berawak maupun tidak berawak yang akan mulai beroperasi di antara tahun 2030-2040.
Italia sendiri, lanjut Goretti, memilih bergabung dengan program Tempest karena merasa dapat memainkan peran yang lebih besar dibanding bila ikut serta dalam program FCAS yang memiliki dominasi Dassault dan Airbus.
Selain itu, Leonardo sendiri lebih banyak ikatan kuat dengan Inggris dalam hal industri pertahanan termasuk dalam program Eurofighter Typhoon dengan fasilitas di Inggris.
Apakah prediksi Goretti terhadap program jet tempur generasi keenam Eropa akan menjadi kenyataan?
Bila iya, maka hal ini akan menjadi kebalikan dari program Eurofighter 2000 di dekade 1980-an.
Saat itu program jet tempur Eropa, EF2000, menghasilkan dua program berbeda, yaitu Eurofighter Typhoon dan Dassault Rafale setelah Perancis memutuskan keluar dari konsorsium program bersama dan membuat sendiri jet tempurnya.
-RNS-