AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – India hingga saat ini telah menerima sebanyak 30 unit jet tempur Rafale dari 36 unit yang dipesan melalui kontrak di tahun 2016 silam.
Pengiriman enam unit Rafale yang masih tersisa, akan dilaksanakan pada April 2022.
Artinya, dari sejak penandatanganan kontrak pembelian 36 Rafale, dibutuhkan waktu enam tahun untuk penyelesaian seluruh 36 pengadaan Rafale untuk India.
Pihak Perancis mengakui, tercapainya pengiriman Rafale sejauh ini merupakan kebanggaan tersendiri.
Sebab, terjadinya pandemi COVID-19 selama hampir dua tahun ini telah memaksa pabrik Dassaul Aviation sebagai pembuat Rafale ditutup selama berminggu-minggu.
“Ini merupakan kebanggaan tersendiri bari Perancis bisa bekerja untuk mengirimkan pesawat tepat waktu,” kata Duta Besar Perancis untuk India Emmanuel Lenain seperti diberitakan media India pada 18 November 2021.
Dijelaskan, untuk mengejar waktu pengerjaan yang terganggu oleh pandemi COVID-19 itu, karyawan perusahaan Dassault harus bekerja ekstra shift dan juga bekerja pada akhir pekan.
Pengiriman gelombang pertama Rafale ke India, dimulai pada 29 Juli 2020 atau empat tahun setelah penandatanganan kontrak.
Pada 2016, India dan Perancis menandatangani perjanjian antarpemerintah untuk pengadaan 36 jet tempur Rafale senilai 7,75 miliar euro (8,6 miliar USD).
-RNS-