AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Angkatan Udara Kerajaan Thailand (RTAF) telah memberikan kontrak kepada Textron Aviation untuk delapan pesawat serang ringan Beechcraft AT-6B Wolverine.
Kesepakatan ini ditandatangani dalam pameran kedirgantaraan Internasional Dubai Airshow 2021 yang berlangsung pada 14-18 November di Dubai, Uni Emirat Arab.
Kontrak senilai 143 juta dolar ini termasuk peralatan pendukung darat, suku cadang, dan pelatihan.
Dengan adanya kontrak tersebut, RTAF menjadi pembeli pertama AT-6B di luar AS. Selanjutnya pesawat ini akan mendapatkan kode khusus sebagai AT-6TH di RTAF.
Textron akan mulai memberikan pelatihan kepada para pilot RTAF di Wichita, AS pada 2024 sebelum penyerahan pesawat di tahun yang sama.
Sebelum mengakusisi AT-6TH, RTAF juga telah menandatangani kontrak pembelian selusin pesawat versi latih dasar T-6TH. Pesawat dijadwalkan akan diserahkan pada 2022–2023.
Mengenai AT-6B, ini adalah varian bersenjata dari T-6B. Pesawat memiliki kokpit digital yang sama, tetapi telah di-upgrade untuk menyertakan datalink dan sensor elektro-optik terintegrasi bersama dengan beberapa konfigurasi senjata.
Selain itu, struktur pesawat diperkuat dan daya mesin ditingkatkan menjadi 1.600 shp (1193 kW) menggunakan mesin Pratt & Whitney Canada PT6-68D.
AT-6B mampu terbang dengan kecepatan hingga 586 km/jam, ketinggian terbang maksimum 9.400 m, dan jangkauan operasi sejauh 1.700 km.
Mengutip pemberitaan, RTAF akan menggunakan AT-6TH sebagai pengganti armada gaek jet latih serang Aero L-39 Albatros buatan Ceko.
AT-6TH akan mendapatkan beragam tugas, seperti misi patroli keamanan perbatasan, anti penyelundupan dan kontra narkotika, serta operasi melawan perdagangan manusia.
Di kawasan Asia Tenggara, pesawat serang ringan bermesin turboprop sejenis AT-6TH adalah Embraer EMB-314 Super Tucano yang digunakan oleh TNI Angkatan Udara dan Angkatan Udara Filipina.
-RBS-