AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Kontrak pembelian 30 unit jet tempur Rafale tambahan oleh Mesir mulai berlaku (come into force). Kontrak ini pertama kali diumumkan oleh Kairo pada 4 Mei lalu.
Mesir menambah 30 Rafale setelah sebelumnya telah memiliki 24 unit Rafale hasil kontrak pembelian tahun 2015.
Total pemerintah Mesir bermaksud melengkapi Angkatan Udaranya dengan 54 Rafale.
Berlakunya kontrak pembelian 30 Rafale oleh Mesir diumumkan oleh Dassault Aviation di Saint-Cloud, Perancis pada 15 November 2021.
Ketua dan CEO Dassault Aviation Eric Trappier mengatakan, dalam konteks geopolitik Mesir telah memilih Rafale untuk memastikan perannya sebagai pemain kunci penjaga kedaulatan penuh di arena regional dan internasional.
Dassault Aviation, kata Trappier, menyambut baik keinginan Mesir dan berkomitmen penuh untuk memenuhi harapan tersebut.
Pada Februari 2015, Mesir membeli 24 Rafale (8 kursi tunggal, 16 dua kursi) senilai kurang lebih 5,9 miliar USD.
Kontrak tersebut sudah mencakup rudal Meteor dan SCALP serta fregat multiguna FREMM.
Menurut kalkulasi, Kairo membeli Rafale yang dipersenjatai seharga 245 juta USD/unit.
Pembelian dibiayai dengan anggaran hingga 50% oleh konsorsium bank Perancis.
-RNS-