AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Yunani sedang mempertimbangkan untuk membeli sekitar 30 jet tempur Angkatan Udara Inggris (RAF) yang akan dinonaktifkan pada 2025 mendatang.
Hal itu dikatakan oleh Menteri Pertahanan Yunani Nikos Panayotopoulos.
Ia menilai, ini adalah peluang bagi Angkatan Udara Yunani untuk mendapatkan pengganti 18 F-4E Phantom II yang sudah menua.
“Semua opsi mungkin dan sedang dipertimbangkan untuk menemukan solusi yang paling tepat guna meningkatkan kemampuan operasional Angkatan Udara,” kata Panayotopoulos menjawab pertanyaan dari Kyriakos Velopoulos, Presiden Partai konservatif Ellinikí Lýsi seperti diberitakan Aerotime.
Sebelumnya dilaporkan, RAF akan menonaktifkan armada Typhoon pada 2025.
Pesawat-pesawat yang dioperasikan oleh RAF tersebut memiliki penggunaan rata-rata 2.545 jam terbang atau 42% dari masa pakainya.
Yunani sendiri telah membeli 18 jet tempur Rafale dari Perancis, terdiri dari 12 pesawat bekas dan 6 pesawat baru.
Pada September lalu, Yunani mengumumkan akan memesan tambahan 6 Rafale dari Perancis.
Pesawat-pesawat tersebut akan menggantikan Mirage 2000 yang telah dioperasikan oleh Angkatan Udara Yunani sejak 1985.
RNS