AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Sejak resmi beroperasi sebagai Indonesian Airways pada 26 Januari 1949 (menjadi Garuda Indonesian Airways pada 28 Desember 1949), maskapai pelat merah ini baru menggunakan pesawat jet penumpang pada 1964.
Adalah CV-990A Coronado buatan Convair (anak perusahaan General Dynamics) dari Amerika Serikat. Sebanyak tiga unit pesawat ini didatangkan ke Tanah Air masa itu.
CV-990A digunakan oleh Garuda Indonesia untuk melayani penerbangan ke Eropa dengan rute Jakarta – Bangkok – Mumbai – Karachi – Kairo – Roma – Frankfurt – Amsterdam.
Belakangan, Garuda Indonesia juga menambah rute penerbangan baru menuju Paris, Praha serta menuju Beijing dan Phnom Penh.
Berdasarkan sejarahnya, CV-990A dikembangkan Convair berdasarkan CV-880 yang diperpanjang, untuk memenuhi permintaan dari maskapai American Airlines.
Badan CV-990 bertambah melar 3 m untuk meningkatkan jumlah penumpangnya dari semula 110 pada CV 880 menjadi 121-149 orang.
Namun jumlah penumpang CV-990A tetap lebih sedikit dibandingkan pesawat sekelasnya Boeing B707 dengan 110-189 atau Douglas DC-8 yang menampung 105-173 orang.
Penerbangan pertama CV-990A berhasil dilaksanakan pada 24 Januari 1961 dan mulai digunakan secara komersial tahun 1962.
CV-990A terbilang kurang sukses dibandingkan pesaingnya B707 dan DC-8. Pesawat ini hanya dibangun 37 unit yang diproduksi dari tahun 1961-1963.
Untuk spesifikasinya, CV-990A memiliki panjang 42,60 m, rentang sayap 37 m, dan tinggi 12,04 m. Dengan berat lepas landas maksimum (MTOW) 114.759 kg.
Sebagai dapur pacu, menggunakan empat mesin turbofan General Electric CJ805-23B, masing-masing berdaya dorong 71,4 kN.
Untuk kinerjanya, CV-990A memiliki kecepatan maksimum 0,8 Mach, ketinggian terbang hingga 12.000 m dan jangkauan operasi sejauh 6.115 km.
RBS
Boeing 720