AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Salah satu produsen wahana udara tak berawak (UAV) terkemuka di Turki, Turkish Aerospace (TA), telah menandatangani kontrak dengan Komisi Teknik dan Sains Nasional Pakistan (NESCOM) untuk memproduksi komponen untuk drone intai serang Anka.
TA dan NESCOM akan bersama-sama bertanggung jawab atas pekerjaan, sumber daya, dan transfer teknologi dalam lingkup perjanjian yang ditandatangani untuk memperluas pasar drone Turki, menurut laporan Anadolu Agency (AA), Sabtu (14/8).
Kerja sama ini adalah bagian upaya TA untuk memperluas pasar UAV Anka keluar negeri.
Diketahui, baru satu negara yang telah menandatangani kontrak pembelian Anka-S, yakni Tunisia pada Maret 2020.
Mengenai sejarahnya, drone Anka melakukan penerbangan perdananya pada September 2016 dan memasuki produksi serial pada 2017.
Di dalam negeri Turki, Anka digunakan secara aktif oleh Angkatan Bersenjata Turki (TSK), Komando Umum Gendarmerie, dan Organisasi Intelijen Nasional (MIT).
Saat ini tersedia tiga tiga konfigurasi Anka. Pertama Anka-S yang memiliki kemampuan Beyond Line Of Sight (BLOS) melalui link satelit dan digunakan oleh unit TSK dan Gendarmerie.
Lalu Anka-B dapat menggunakan kemampuan Link Relay dan juga digunakan oleh TSK dan Gendarmerie.
Sedangkan Anka-I, merupakan konfigurasi yang melakukan kecerdasan sinyal, digunakan oleh MIT.
Anka masuk dalam kelas drone MALE (Medium Altitude Long Endurance). Dapat bertahan di udara selama lebih dari 24 jam di ketinggian 9.144 m dengan kapasitas muatan 250 kg.
Khusus kerja sama dengan Pakistan, sejatinya telah dirintis sejak Desember 2019.
TA telah membuka kantor pertamanya di Taman Sains & Teknologi Nasional Pakistan.
RBS