AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Ditching (mendarat darurat di laut) telah menyelamatkan dua pilot pesawat angkut kargo Transair 737-200 di lepas pantai Honolulu, Hawai pada 2 Juli 2021.
Kedua pilot berhasil selamat setelah keluar dari pesawat dan dievakuasi melalui pertolongan cepat oleh Penjaga Pantai Amerika Serikat (USCG).
Seminggu kemudian, yaitu pada 7-8 Juli, tim penyelidik AS berhasil menemukan pesawat di dasar laut.
Tidak berbentuk utuh lagi, pesawat yang dioperasikan oleh Rhoades Aviation itu ditemukan dalam bentuk puing-puing besar.
Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) merilis foto-foto dari pesawat tersebut.
Terlihat dua bagian besar dari pesawat, yaitu bagian kokpit dan bodi depan yang terpisah dengan bagian bodi belakang pesawat dari bagian sayap.
Tidak hanya itu, salah satu mesin pesawat Pratt & Whitney JT8D yang digunakan pesawat tersebut juga terlepas.
Tampak dalam foto, mesin terpisah sendiri dan sudah terlepas dari bagian rumahnya.
Sebelumnya pada saat akan melaksanakan ditching, pilot melaporkan pesawat dengan registrasi N810TA itu mengalami masalah mesin sesaat setelah lepas landas dari Bandara Honolulu.
Pilot kemudian melaporkan akan mencopa kembali ke bandara asal.
Namun demikian, hal itu tidak tercapai karena pesawat keburu kehilangan ketinggian untuk sampai ke bandara asal.
Pilot pun kemudian memutuskan untuk melakukan pendaratan darurat di Teluk Mamala, sekitar 2 mil laut dari Pantai Ewa.
Pesawat saat itu sedang dalam penerbangan dari Honolulu ke Pulau Maui.
Keputusan yang diambil pilot telah menyelamatkan nyawa dirinya dan juga kopilotnya dari maut.
RNS