AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Setelah menyelesaikan masa pendidikan yang berat dan penuh disiplin di Kesatrian Akademi Angkatan Udara (AAU) Yogyakarta, para Taruna dan Taruni (kita sebut Taruna) Tingkat IV AAU akan menjalani Tradisi Mandi Suci.
Tradisi Mandi Suci bagi Taruna Tingkat IV AAU memiliki makna sebagai penyucian hati, jiwa, dan pikiran sebelum mereka memasuki gerbang pengabdian sebagai Perwira TNI Angkatan Udara.
Komandan Wing Taruna AAU Kolonel Pnb Ardi Syahri mengatakan, Tradisi Mandi Suci bukan sekadar sebuah simbol dari akhir pendidikan saja.
Akan tetapi, lebih jauh dari itu yang lebih penting adalah makna di balik kegiatan tersebut, khususnya yang menyangkut ikatan batin di antara para Taruna AAU.
Seperti diketahui, setelah menyelesaikan pendidikan di AAU, mereka akan meninggalkan almamater tercintanya menuju medan pengabdian sebagai Perwira TNI AU.
Diikuti 91 Taruna
Kegiatan Tradisi Mandi Suci Taruna Tingkat IV AAU tahun 2021 diikuti oleh 91 Taruna.
Kegiatan dilaksanakan di Lapangan Dirgantara Ksatrian AAU, Yogyakarta pada 13 Juni lalu.
Tradisi ini dilaksanakan sebelum Penutupan Pendidikan dan Wisuda Sarjana Tingkat IV Taruna AAU oleh Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo pada 16 Juni.
Dalam kegiatan Mandi Suci, para Taruna Tingkat IV didampingi oleh para juniornya.
Dengan penuh rasa hormat yang tinggi, kegiatan dilaksanakan dalam nuansa kebersamaan dan persaudaraan.
Seperti diberitakan oleh Penerangan AAU, Tradisi Mandi Suci didahului dengan penyiraman secara simbolis oleh Komandan Wing Taruna.
Setelah itu dilanjutkan dengan penyiraman oleh Gubernur AAU Marsda TNI Nanang Santoso beserta Ibu Asuh Taruna Ny. Lusi Nanang Santoso kepada perwakilan.
Kemudian segenap pejabat AAU lainnya menyusul melaksanakan penyiraman terhadap para Taruna Tingkat IV yang akan diwisuda tersebut.
RNS