AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Versi produksi massal pertama dari wahana udara tempur tak berawak (UCAV) Akinci S-1 (Raider S-1) buatan Turki, lulus uji terbang perdananya pada 19 Mei 2021.
Informasi mengenai keberhasilan uji terbang ini dibagikan oleh Chief Technology Officer (CTO) perusahaan manufaktur Baykar Selçuk Bayraktar di akun twitternya.
Drone yang juga dijuluki “Ikan Terbang” ini adalah drone terbesar yang berhasil dibuat di dalam negeri Turki. Memiliki panjang badan 12,5 m, tinggi 4,1 m, dan rentang sayap 20 m.
Bobot lepas landas maksimal (MTOW) 4,5 ton, ditenagai sepasang mesin turboprop buatan Ivchenko-Progress, Ukraina.
Akinci S-1 mampu mengudara hingga ketinggian maksimum 12.192 m dan durasi selama 24 jam penuh.
Muatan total Akinci S-1 mencapai 1.350 kg, dengan rincian 450 kg bawaan internal, termasuk radar AESA (active electronically scanned array), electronic warfare (EW), dan sistem komunikasi satelit. Sedangkan untuk muatan eksternal seberat 900 kg.
Sistem senjata yang dibawa Akinci S-1 meliputi misil udara ke darat keluarga MAM, misil Bozok, Cirit, dan SOM-A. Lalu bom jenis Mk.81 dan Mk.82 baik versi standar maupun bom berpengendali KGK dan LGK.
Berdasarkan sejarahnya, drone Akinci resmi diluncurkan dalam pameran bertajuk Teknofest di Istanbul pada 17-22 September 2019. Acara tersebut dihadiri langsung oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
Rangga Baswara Sawiyya