AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Sejumlah maskapai besar Eropa telah menangguhkan penerbangannya ke Israel terkait meletusnya konflik antara Israel dan Palestina dalam beberapa hari terakhir.
Maskapai Jerman Lufthansa dan Austrian Airlines menyatakan mereka telah membatalkan penerbangan dari Frankfurt, Wina, dan Munich pada hari Kamis dan Jumat ini.
Surat kabar Haaretz melaporkan, British Airways juga mengambil langkah serupa.
Sementara itu, otoritas Bandara Internasional Ben Gurion Israel kemarin memutuskan untuk mengubah rute semua penerbangan yang masuk ke bandara Ramon di selatan negara itu karena banyaknya serangan roket yang datang dari Jalur Gaza.
Dari Rusia dilaporkan, Badan Federal Rusia untuk Transportasi Udara (Rosaviatsiya) pada hari Kamis mengeluarkan serangkaian rekomendasi kepada maskapai penerbangan nasional atas terjadinya ketegangan di perbatasan Gaza.
Rosaviatsiya merekomendasikan agar operator pesawat Rusia terus memantau informasi navigasi udara operasional yang dikeluarkan oleh negara.
Hal itu ditindaklanjuti oleh Aeroflot yang membatalkan penerbangan dari Sheremetyevo ke Tel Aviv pada 14 Mei 2021.
Selain maskapai Eropa, American Airlines, United Airlines, dan Delta Air Lines juga telah membatalkan penerbangannya ke Tel Aviv.
Bentrokan skala besar antara Israel dan Palestina pecah sejak 7 Mei lalu menyebabkan eskalasi konflik paling tajam dalam beberapa tahun terakhir.
Kelompok militan Hamas Palestina dilaporkan telah meluncurkan lebih dari 1.600 roket dari Gaza menuju Israel.
AP Serangan-serangan roket ini berhasil dihadang oleh sistem pertahanan rudal Israel “Iron Dome” yang dengan efektivitas mencapai 90%.
Dari pihak Israel, sedikitnya 80 unit pesawat tempur telah dikerahkan untuk melakukan serangan dari Udara terhadap target-target di Palestina.
Dilaporkan, sejak serangan Israel dimulai pada Senin malam, Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan sedikitnya 83 orang termasuk 17 anak-anak meninggal dunia dan lebih dari 480 lainnya terluka.
Poetra M