AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Departemen Luar Negeri Amerika Serikat telah menyetujui potensi Penjualan Militer Asing (FMS) kendaraan tempur (ranpur) lapis baja kelas berat senilai 1,68 miliar USD kepada Australia.
Hal itu diumumkan oleh Badan Kerjasama Keamanan Pertahanan (DSCA) pada 29 April 2021.
Disebutkan, Canberra telah mengajukan pembelian 160 lambung/struktur tank M1A1 dan 122 mesin turbin gas AGT1500 dari stok untuk memproduksi 75 tank tempur utama (MBT) SEPv3 Abrams M1A2.
Selain itu juga mengajukan pembelian 29 unit M1150 Assault Breacher Vehicle (ABVs), 18 M1074 Joint Assault Bridges (JAB), dan 6 kendaraan lapis baja pemulihan M88A2 Hercules.
Total pengajuan mencapai 128 unit kendaraan dan 32 lambung kendaraan sebagai suku cadang.
Sementara itu, paket-paket lain telah mendapatkan persetujuan adalah pengembangan lapis baja yang unik, Common Remotely Operated Weapon Station Low Profile (CROWS-LP), Driver’s Vision Enhancer, peralatan misi, peralatan khusus, peralatan uji, peralatan pendukung darat, suku cadang sistem dan mesin, data teknis, publikasi, perintah kerja modifikasi/proposal perubahan teknik (MWO/ECP), bantuan teknis dan logistik pemerintah dan kontraktor, tim jaminan kualitas, layanan transportasi, manajemen program, Peralatan Baru Pelatihan (NET), dan sejumlah elemen terkait lainnya.
Semua itu selanjutnya akan diajukan ke Kongres AS untuk mendapatkan pengesahan.
Seperti DSCA, MBT M1A2 SEPv3 akan menggantikan armada tank M1A1 SA milik Angkatan Darat Australia tanpa perubahan pada struktur kekuatan Royal Australian Armored Corps.
Tambahan CH-47F Chinook
Sementara itu, di hari yang sama DSCA juga merilis pengumuman bahwa Departemen Luar Negeri AS telah menyetujui FMS kepada Pemerintah Australia untuk helikopter CH-47F Chinook dan peralatannya dengan taksiran biaya sebesar 259 juta USD.
Hal itu merespons pengajuan pembelian oleh Canberra dengan daftar sebagai berikut: empat helikopter kargo CH-47F dengan modifikasi unik pelanggan, delapan mesin turbin pesawat T55-GA-714A, lima AN/AAR-57 Common Missile Warning Systems (CMWS), delapan Embedded Global Positioning System (GPS)/Sistem Navigasi Inersia (INS/EGI) +429, dan dua EAGLE + 429 Embedded Global Positioning System (GPS)/Inertial Navigation Systems (INS/EGI).
Kemudian peralatan misi, peralatan komunikasi dan navigasi, suku cadang dan komponen, alat khusus dan alat uji, publikasi dan manual teknis, layanan rekayasa pemerintah dan kontraktor, pemeliharaan, teknis, dan logistik, dan elemen terkait lainnya.
Sebelum ini, Angkatan Darat Australia telah menggunakan 10 helikopter Chinook dengan masa pakai rata-rata 5,5 tahun.
Tanto Eagle