AIRSPACE REVIEW (airspace-revie.com) – Maroko telah menandatangani kontrak pembelian 13 unit drone bersenjata Bayraktar TB2 dari Turki senilai 626 juta dirham Maroko (70 juta dolar AS/USD).
Drone yang belum lama ini namanya cemerlang dalam perang di Nagorno-Karabakh antara Armenia dan Azerbaijan ini akan digunakan oleh Angkatan Bersenjata Kerajaan (FAR) Maroko.
Hal tersebut diumumkan langsung oleh FAR melalu akun medianya pada Minggu lalu.
Sementara itu Maroko World News melaporkan, nilai kontrak 70 juta USD sudah termasuk empat stasiun kendali darat jarak jauh, simulator untuk menerbangkan drone, dan sistem digital untuk melacak serta menyimpan informasi.
Pusat operasi drone akan didirikan di pangkalan udara di Maroko.
TB2 merupakan UCAV jenis MALE (medium-altitude, long-endurance).
Drone buatan perusahaan Baykar asal Turki ini dapat dikendalikan dari jarak jauh maupun terbang secara otonom.
TB2 dapat terbang hingga 136 mil (220 km) per jam dan mengudara selama 27 jam.
Sebelumnya, Maroko membeli tiga unit UAV intai Heron dari Israel.
Poetra M