AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Sejak keberadaan programnya tercium ke publik dua setengah tahun lalu, F-15X yang kemudian diketahui mendapatkan desainasi F-15EX, terus mendapatkan perhatian publik.
Ini adalah jet tempur terbaru yang diakuisisi oleh Angkatan Udara AS (USAF) hampir dua dekade sejak pembelian terakhir F-15E Stike Eagle pada 2001.
Pesawat pertama F-15EX dengan nomor seri “20-0001” kemudian diterima oleh USAF pada 10 Maret 2021.
Pesawat ini ditugaskan di Skadron Uji Penerbangan ke-40 di Pangkalan Angkatan Udara Eglin, Florida.
F-15EX dibuat sebagai penerus F-15C/D. Basis pesawat ini dikembangkan dari F-15QA untuk Qatar. Yang membedakan jet tempur ini dari klan F-15 lainnya adalah kapasitas muat senjatanya yang lebih banyak.
F-15EX juga dilengkapi dengan perangkat Eagle Passive/Active Warning Survivability System (EPAWSS) yang tidak dimiliki oleh pesawat tempur lainnya. Untuk tahap pertama, hanya F-15EX USAF yang akan dilengkapi dengan sistem peringatan radar dan peperangan elektronik canggih buatan BAE Systems ini.
USAF pada tahap pertama telah memesan delapan unit F-15EX yang akan diterima seluruhnya pada 2023. Secara total, USAF telah mencanangkan untuk mengakuisisi 144 jet tempur ini.
F-15EX memiliki umur masa pakai badan 20.000 jam terbang yang memungkinkan pesawat ini digunakan selama setengah abad ke depan.
Setelah selesai menjalani beragam pengujian di Skadron Uji Penerbangan ke-40 nantinya, armada F-15EX pertama akan diserahkan ke Wing Tempur ke-173 Garda Nasional Oregon.
Enam pesawat pertama F-15EX sudah dipastikan akan menggunakan mesin General Electric F110-GE-129.
Boeing sebagai pengembang pesawat ini pada awalnya memberi nama F-15EX sebagai Advanced Eagle.
Namun seiring berjalannya waktu, pada 7 April 2021 di Eglin Air Force Base nama Advanced Eagle resmi diganti oleh USAF menjadi F-15EX Eagle II.
Nama tersebut, mungkin saja akan langsung menautkan ingatan kita pada Lightning II yang digunakan oleh F-35 atau Thunderbolt II yang digunakan oleh A-10 yang saat ini sama-sama digunakan oleh USAF. Yaitu, adanya embel-embel “II” (Two).
Seperti telah disinggung di awal, kemunculan F-15EX ini langsung mendapatkan perhatian yang besar di mata internasional.
Salah satunya adalah Indonesia yang menaruh minat besar pada predator baru USAF ini.
Kementerian Pertahanan Republik Indonesia telah memasukkan rencana akuisisi F-15EX bersama dengan jet tempur Dassault Rafale dari Perancis.
Apakah AS akan mengizinkan jet tempur tercanggih F-15EX Eagle II untuk dijual kepada Indonesia? Ini yang masih kita tunggu jawabannya.
Tanto Eagle