AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Membandingkan kekuatan udara Ukraina dengan Rusia yang menjadi negara tetangga terbesarnya, ada yang menyebut seperti Taiwan menghadapi China.
Dari sisi jumlah pesawat tempur, Angkatan Udara Ukraina ditopang oleh kurang lebih 125 pesawat tempur yang harus menghadapi Rusia dengan sedikitnya 500 jet tempur modern siap perang telah ditempatkan di garis depan.
Dari sisi akuisisi pesawat, sejak Uni Soviet runtuh dan melahirkan negara-negara pecahan di penghujung tahun 1991, Ukraina hingga saat ini belum melakukan pembelian jet tempur baru. Yang diandalkan, di antaranya adalah MiG-29 dan Su-27.
Armada tersebut merupakan sisa-sisa warisan Perang Dingin dan akan berakhir masa pakainya paling cepat di tahun 2025.
Tidak semua warisan Uni Soviet itu dapat dipertahankan oleh Ukraina, mengingat sejumlah pabrik pesawat dan komponennya itu berada di Rusia. Pada awal pecahnya Uni Soviet, Kiev juga telanjur menjual sejumlah pesawatnya kepada negara lain atau mereka yang membutuhkan.
Untuk menggantikan pesawat yang sudah berkurang jumlahnya itu, tentu saja Ukraina harus segera mencari pesawat baru untuk melengkapinya dengan pesawat modern.
Meski demikian, bukan hal mudah bagi Kiev di tengah kelesuan ekonomi dan ketatnya anggaran pertahanan.
Pesawat-pesawat yang dimiliki AU Ukraina, seperti diberitakan Kiev Post, adalah pesawat-pesawat tua berusia rata-rata 30 tahunan. Bahkan banyak juga yang berusia pakai 40 tahun dan beberapa di antaranya berusia pakai 50 tahun. Sehingga dapat dikatakan, pesawat-pesawat yang dimiliki saat ini lebih tua dari para pilot yang menerbangkannya.
Belum lama diberitakan, Amerika Serikat (AS) menawarkan sejumlah pesawat tempurnya kepada Ukraina. Ada F-16 Viper, namun ada pula armada F-15 bekas yang tersimpan dengan baik di Aerospace Maintenance and Regeneration Group (AMARG) di Arizona. Pesawat-pesawat tersebut dapat diaktifkan lagi dan dimodernisasi sistemnya sebelum digunakan dalam layanan.
“Armada kami sangat tua dan Ukraina belum meningkatkan sebagian besar pesawatnya secara signifikan. Apa yang kami miliki saat ini hanya cukup untuk memenuhi tugas kami saat ini,” kata Letkol Yuriy Gnat, Juru Bicara AU Ukraina.
Stephen Blank, anggota Institut Riset Kebijakan Luar Negeri mengatakan, Kiev harus membeli jet tempur F-15 bekas, pesawat radar E-2, tanker KC-135, dan sejumlah senjata pintar serta sistem jaringan dari AS.
Ia menyebut, pemerintahan Presiden Joe Biden mestinya akan membantu pembiayaan yang dibutuhkan oleh Kiev, mengingat Ukraina sekarang sudah memilih berkoalisi dengan AS.
Sementara itu, analis pertahanan Tom Cooper menulis, Ukraina harus mulai beranjak dari kekuatan udara klasik ke kekuatan udara modern buatan Amerika Serikat.
Memang, pergeseran total dari kekuatan gaya Soviet ke gaya Amerika, ujarnya, akan memakan waktu puluhan tahun dan menelan biaya miliaran dolar.
Cara lainnya, Ukraina harus menambah kekuatan pertahanan udara berbasis darat. Hal ini dapat mengurangi biaya operasional tanpa membahayakan pesawat dan pilot.
Kiev juga perlu menambah rudal jelajah kecil dan menambah armada drone.
Poetra M