AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Angkatan Udara Lebanon (LAF) akan melepas lima unit jet tempur Hawker Hunter dan tiga helikopter S-61 untuk dilelang.
Kementerian Pertahanan Nasional Lebanon mengumumkan, pihak-pihak yang tertarik dapat memberikan penawaran untuk pesawat dan helikopter bekas yang sudah tua tersebut.
Seperti diberitakan Defense News, sudah ada tiga perusahaan yang langsung menyatakan minatnya. Mereka adalah Hawker Hunter Aviation dari Inggris, Airborne Tactical Advantage dari AS (anak perusahaan Textron System dan Lortie Aviation.
LAF mulai memensiunkan Hawker Hunter sejak 2010.
Kini seluruh armada Hawker Hunter Angkatan Udara Lebanon sudah tidak beroperasi. Lebanon menyisakan dua unit untuk dilestarikan di museum lokal.
Untuk diketahui, LAF menggunakan Hawker Hunter sejak tahun 1958. Satu Hawker Hunter milik LAF berhasil menjatuhkan jet tempur Israel pada awal 1960 dan menawan pilotnya.
Penjualan jet Hawker Hunter dan helikopter S-61 dilakukan Lebanon untuk beralih ke armada pesawat dan helikopter yang lebih baru.
Komandan LAF Brigjen Ziad Haikal mengatakan, penjualan tersebut adalah bagian dari upaya untuk merelokasi aset dan merestrukturisasi armada untuk memaksimalkan penggunaan sumber daya yang tersedia.
“Pesawat Hawker Hunter dan helikopter Sikorsky telah nonoperasional selama bertahun-tahun, karena tidak adanya sumber keuangan untuk merawatnya. Pelelangan umum ini akan menjadi langkah awal untuk merestrukturisasi armada pelatihan dan kemampuan pemadam kebakaran,” ujarnya.
Lebanon saat ini sedang melakukan pengadaan pesawat serang A-29 Super Tucano, helikopter MD530F, dan drone Scane Eagle masing-masing 12 unit.
Poetra M
Hawker hunter 🤔……barangkali muspurdirga berminat bangun museum di pulau biak 😁