AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Dua pabrikan Arab Saudi telah mulai memproduksi bersama drone intai kelas Karayel-SU (Angin Kencang Dingin) yang dibuat berdasarkan lisensi dari perusahaan asal Turki, Vestel Defence.
Perusahaan Arab Saudi tersebut adalah Intra Defense Technologies dan Advanced Electronics Co. yang akan memproduksi drone Karayel-SU sebanyak 40 unit dinamai ulang sebagai Haboob. Proses produksi akan dimulai dari 2021 hingga 2025.
Seperti yang diberitakan oleh Defense News (23/3), selain kesepakatan produksi bersama, disebutkan pula bahwa Arab Saudi juga tengah menegosiasikan pembelian drone Karayel-SU secara langsung yang tidak diketahui jumlahnya.
Mengenai kesepakatan kerja sama ini sebenarnya telah dibicarakan pada gelaran Dubai Air Show 2017, dimana Arab Saudi menyatakan minatnya pada kontrak untuk pembelian langsung dan produksi bersama drone Karayel-SU.
Mengenai sejarahnya, drone Karayel merupakan pesanan SSB (Undersecretariat for Defence Industries) untuk digunakan oleh Angkatan Darat Turki. Drone menjalani penerbangan pertamanya pada 30 April 2014.
Vestel Defenceview telah meluncurkan dua varian Karayel. Pertama dengan rentang sayap 10,5 m dan kedua dengan rentang sayap 13 m yang dinamai Karayel-SU. Keduanya memiliki panjang badan 6,5 m dan tinggi 2,11 m.
Karayel memiliki bobot WTOW 550 kg, sedangkan Karayel-SU berbobot 630 kg. Keduanya dilengkapi mesin tunggal buatan lokal PD-170 berdaya 97 hp. Kecepatan terbangnya kisaran 110-150 km/jam dengan ketinggian terbang maksimum 6.850 m.
Dengan muatan perangkat EO/IR seberat 50 kg, Karayel/Karayel-SU dapat berpatroli di udara selama 20 jam siang dan malam. Drone dapat beroperasi pada suhu ekstrem mulai dari -40C hingga panas 60C.
Sebagai drone ISR bersenjata, Karayel-SU dapat membawa muatan hingga 120 kg lebih. Tersedia dua gantungan senjata di tiap sayapnya untuk membawa rudal udara ke darat buatan Roketsan. Tipe MAM-C seberat 8,5 kg sebanyak empat dan dua untuk tipe MAM-L berbobot 22,5 kg.
Drone Karayel/Karayel-SU sendiri telah teruji perang di Yaman.Digunakan oleh militer Arab Saudi yang ditengarai mendapatkan pinjaman dari militer Turki.
Berdasarkan pengakuan gerilyawan Houthi pada 31 Desember 2019, pihaknya mengklaim menembak jatuh dua drone Karayel, satu di distrik Razih di Saada dan satu lagi di kota pelabuhan Laut Merah Hodeidah.
Selanjutnya pada 6 Januari 2021, gerilyawan Houthi kembali mengklaim menembak jatuh drone Karayel milik militer Arab Saudi di al-Mahashimah, provinsi Al-Jawf.
Lalu pada 7 Maret 2021, drone Vestel Karayel lainnya ditembak jatuh di al-Maraziq, provinsi Al-Jawf, dijatuhkan oleh sistem pertahanan udara Houthi dan menerbitkan rekaman puing-puing drone tersebut.
Tak diketahui berapa jumlah drone Karayel/Karayel-SU yang telah diproduksi oleh Vestel Defence. Beberapa sumber di internet menyebutkan jumlahnya kisaran selusin, atau bahkan mungkin lebih.
Rangga Baswara Sawiyya