AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Aludra (Allianced Unmanned Developmental Research Aircraft) adalah kendaraan udara tak berawak yang dirancang dan diproduksi oleh perusahaan lokal Malaysia, Composites Technology Research Malaysia (CTRM) yang sekarang menjadi bagian DefTech.
Dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan Angkatan Bersenjata Malaysia dalam pengoperasian UAV yang memang menjadi kebutuhan wajib dalam perang modern.
Pada 15 Januari 2007 dibentuklah konsorsium yang melibatkan perusahaan dan institusi lokal yaitu Composite Technology Research Malaysia (CTRM), Unmanned Systems Technology (UST), dan Ikramatic untuk mengembangkan UAV buatan dalam negeri
Drone taktis ringan Aludra sukses menjalani terbang perdana pada 2007.
Setelah melewati rangkaian uji coba, pada 2010 Aludra resmi beroperasi untuk militer Malaysia sebanyak tiga unit.
Untuk kinerjanya, Aludra memiliki kecepatan terbang jelajah 220 km/jam dan ketinggian maksimum 3.000 m dengan muatan hingga 25 kg. Daya tahan di udara sekitar 5 jam atau jangkauan operasi sejauh 120 km.
Aludra sendiri sudah mencicipi pengalaman dalam peperangan sesungguhnya, digunakan dalam operasi militer bersandi ‘Daulat’ untuk memantau pergerakan militan Kiram di wilayah Sabah tahun 2013 silam.
Rangga Baswara Sawiyya