AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Menteri Pertahanan (Menhan) Turki Hulusi Akar mengatakan, S-400 Triumf akan digunakan hanya apabila Turki diserang. Tanpa ada yang mengganggu, sistem pertahanan udara jarak jauh itu aman di tempatnya.
Akar mengatakan, Turki telah menggunakan hak kedaulatannya dalam membeli S-400 dari Rusia, sehingga hal itu seharusnya tidak dipermasalahkan oleh Amerika Serikat (AS). Ia menegaskan, sanksi Washington terhadap Turki bertentangan dengan semangat aliansi.
Ditegaskan pula bahwa sistem pertahanan udara telah menjadi kebutuhan Turki dalam menghadapi risiko dan ancaman yang meningkat.
“Jika tidak ada yang memiliki niat untuk menyerang Turki, maka itu tidak akan merugikan siapa pun.”
Diberitakan Daily Sabah, Hulusi Akar mengatakan hal itu dalam sebuah upacara di Provinsi Kayseri. Ia saat itu didampingi oleh Kepala Staf Umum Jenderal Yaşar Güler, Komandan Angkatan Darat Jenderal Ümit Dündar, dan Komandan Angkatan Udara Jenderal Hasan Küçükakyüz.
Akar kemudian menyinggung beberapa negara anggota NATO yang malah sudah lebih dulu memiliki sistem S-300 dari Rusia.
Sistem pertahanan udara jarak pendek S-300 buatan Rusia telah dijual ke 20 negara, termasuk negara anggota NATO seperti Bulgaria, Yunani, dan Slovakia. Pada 1996, Yunani menandatangani kesepakatan pembelian S-300 dengan Rusia untuk ditempatkan di Siprus Yunani.
Turki tawarkan solusi kelompok kerja bersama
Mengenai hubungan kerja sama dengan Amerika Serikat, Menhan Turki menyakini hal itu dapat terus terjalin demi kepentingan kawasan dan NATO.
“Solusi teknis dimungkinkan, dan kami telah mengusulkan kelompok kerja bersama dengan penyertaan NATO,” kata Akar.
Ditambahkan lebih lanjut, Turki awalnya ingin membeli Patriot dari AS dan SAMP-T dari Prancis-Italia, tetapi hal itu tidak terlaksanakan karena berbagai alasan.
Pada dasarnya, kata dia, AS telah gagal menanggapi ekspektasi Turki secara positif.
Turki yang tidak menuruti perintah AS untuk membatalkan pembelian S-400, akhirnya dikeluarkan dari Program F-35.
AS mengatakan, melalui penjualan S-400 kepada Turki, Rusia secara diam-diam memiliki kesempatan untuk mendapatkan rincian rahasia jet Lockheed Martin F-35. S-400 juga disebut tidak kompatibel dengan sistem NATO.
Roni Sont