AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Arab Saudi diberitakan sedang melakukan pembicaraan ulang dengan Rusia untuk pengadaan sistem pertahanan udara jarak jauh S-400 Triumf dan jet tempur Su-35 Flanker-E.
Hal itu dikatakan CEO Rostec Sergei Chemezov dalam wawancara dengan Russia Today.
Meski demikian, Chemezov mengatakan tidak akan mengelaborasi lebih detail pembicaraan tersebut sebelum dilaksanakan penandatanganan kontrak besarnya.
Sebelumnya pada 2017, Raja Salman melakukan kunjungan ke Moskow dan diterima oleh Presiden Rusia Vladimir Putin. Dalam kunjungan tersebut kedua negara menandatangani kesepakatan pengadaan sistem senjata antitank Kornet-EM, peluncur granat AGS30, TOS-1A, dan senapan serbu AK-103.
Arab Saudi melalui Saudi Arabian Military Industries (SAMI) mencanangkan dapat memproduksi 50% peralatan pertahanannya pada 2030 sebagai jalan menuju sebuah kemandirian. Riyadh berencana untuk mendapatkan transfer teknologi dari Rusia dengan cara memproduksi sistem rudal S-400 secara lokal. Keinginan membeli Su-35 juga disampaikan saat itu.
Sementara itu Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada masa pemerintahannya telah membuka kembali penjualan sistem persenjataan ke Arab Saudi setelah sebelumnya disetop oleh Presiden Barack Obama akibta keterlibatan Arab Saudi dalam perang di Yaman.
AS diberitakan bersedia menjual sistem pertahanan udara Terminal High Altitude Area Defense (THAAD), pesaing S-400, kepada Arab Saudi.
Selepas naiknya Presiden ke-46 Joe Biden ke tampuk kepemimpinan, Washington mengumumkan kebijakan baru pembekuan penjualan sejumlah munisi ke Arab Saudi. Hal itu diberlakukan bersamaan dengan pembekuan penjualan 50 F-35A ke Uni Emirat Arab berikut sistem persenjataan lainnya..
Apakah dengan “berpalingnya” Arab Saudi ke Rusia adalah salah satu upaya Riyadh untuk menekan Washington?
Analis mengatakan hal itu bisa saja terjadi, agar AS mendorong lebih banyak bantuan militer kepada Arab Saudi.
Akan tetapi, bisa juga rencana pembelian S-400 ini sebagai salah satu langkah Arab Saudi sendiri untuk membendung kekuatan Iran di Timur Tengah.
Seperti diketahui, Iran juga pernah menyatakan minatnya untuk membeli S-400 dari Rusia.
Kita tunggu perkembangan berikutnya, apakah Chemezov akan mengumumkan hasil dari negosiasi ulangnya dengan pihak dari Arab Saudi.
Roni Sont
dengan diakuisisinya Su-35/57, S-400 oleh SA 🤞 akan jadi ujian terberat bagi pemerintahan biden.kalopun jadi diakuisisi maka SA,AE,TR,EG,IN,ID officially tergabung dalam #AntiCAATSA²Club.besar harapan Su-35/57 dan S-400 diakuisisi oleh ID