AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Latihan Multinasional AMAN-21 yang digelar Angkatan Laut Pakistan mendapat sorotan dari seluruh dunia. Maklum, dalam latihan dua tahunan ketujuh yang digelar tahun ini menyertakan kapal perang dari tiga negara adidaya, yaitu AS, Rusia, dan China.
Sebanyak 45 negara termasuk negara-negara NATO, ikut serta dalam latihan yang digelar pada 11-16 Februari 2021 di Laut Arab dan dibuka di Karachi, Pakistan.
AMAN-21 dibuka oleh Panglima Armada Angkatan Laut Pakistan Laksamana Muda Navid Arshaf mewakili Kepala Staf Angkatan Laut Pakistan Laksamana Amjad Muhammad.
Seperti telah dibahas kemarin, China atau Tiongkok mengerahkan kapal perusak Tipe 052D Guiyang dari Flotilla 119. Kapal ini disertai dengan fregat berpeluru kendali Tipe 054A Zaozhuang dan kapal pelengkap komprehensif Tipe 903A Dongpinghu.
TNI Angkatan Laut dari Indonesia, dengan bangga juga ikut dalam AMAN-21 Multinational Exercise, yaitu dengan mengerahkan kapal jenis Multi Role Light Frigate (MRLF) KRI Bung Tomo-357. Kapal perang ini disertai dengan 100 personel termasuk 9 Kadet Akademi Angkatan Laut (AAL) agar mendapatkan tambahan wawasan dan pengalaman.
Nah, sekarang kita tinjau Rusia mengirimkan kapal apa ke AMAN-21?
Merujuk pada penjelasan dari Kementerian Pertahanan Rusia, Moskow mengerahkan kapal fregat Admiral Grigorovich, kapal patroli Dmitry Rogachev, dan kapal tunda penyelamat SB-739.
Delegasi militer Rusia dipimpin oleh Laksamana Muda Oleg Apishev, Komandan Skuadron Kapal Perang Kolonel Sergei Tronev, dan para komandan dari kapal fregat Admiral Grigorovich, kapal patroli Dmitry Rogachev, dan kapal tunda penyelamat SB-739.
Selain kapal perang, AL Rusia juga mengerahkan unit Korps Marinir, unit pembersih ranjau, dan helikopter berbasis di dek kapal.
Fregat Admiral Grigorovich
Fregat kelas Admiral Grigorovich disebut juga sebagai kelas Krivak IV atau Project 11356Р/М. Kapal ini dibangun oleh Galangan Kapal Yantar di Kaliningrad untuk Angkatan Laut Rusia dan Angkatan Laut India.
Enam kapal kelas Admiral Grogorovich dipesan untuk Armada Laut Hitam Rusia melalui kontrak di tahun 2010 dan 2011.
Kapal ini dikembangkan dari basis kelas Talwar, yaitu fregat yang dibangun oleh Baltic Shipyard di St. Petersburg dan Yantar Shipyard di Kaliningrad.
Peletakan lunas kapal Admiral Grigorovich dimulai pada 18 Desember 2010. Kapal ini mulai digunakan pada 11 Maret 2016 atau pada tahun ini kurang lebih telah bersusia pakai lima tahun.
Berselang tujuh bulan sejak didinaskan, kapal ini langsung diterjunkan dalam medan perang melawan kelompok ISIS dan Al-Nusra di Suriah. Admiral Grigorivich meluncurkan rudal jelajah Kalibr dari Laut Mediterania ke sasaran-sasaran tersebut.
Tahun berikutnya, tugas yang sama juga diemban oleh kapal berbobot mati 4.000 ton ini.
Admiral Grigorovich diawaki oleh 200 personel. Kapal dengan dimensi panjang 124,8 m, beam 15,2 m, dan draught 4,2 m ini dapat berlayar selama 30 hari. Kapal ditenagai dua mesin COGAG (combined gas turbine and gas turbine) ini dapat melaju dengan kecepatan maksimum 30 knot.
Dalam hal persenjataan, Admiral Grigorovich ditenagai delapan rudal jelajah dalam dua sistem peluncur vertikal (VLS) 2×4. Pilihan rudal yang digunakan adalah Kalibr, Oniks, atau Zircon.
Ada juga 24 rudal pertahanan udara 9M317M yang diluncurkan menggunakan VLS 2×12. Rudal ini juga digunakan pada sistem Buk-M1.
Untuk sistem CIWS menggunakan 2 AK-630 dan naval gun A-190 Arsenal kaliber 100 mm.
Persenjataan lainnya adalah delapan rudal panggul Igla-S atau Verba, dua tabung torpedo kaliber 533 mm, dan satu peluncur roket RBU-6000.
Roni Sont