Mengenal industri kedirgantaraan Jepang (6)
AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Honda Aircraft Co. dapat dikatakan sebagai perusahaan start-up dirgantara yang sukses.
Pada Agustus 2006, perusahaan Honda Motor Co. asal Jepang mulai merintis industri kedirgantaraan dengan mendirikan anak perusahaan Honda Aircraft Company (HAC).
HAC berkantor pusat di Greensboro, Carolina Utara, Amerika Serikat. Awalnya hanya sebuah proyek penelitian rahasia dalam Honda R&D untuk merancang jet bisnis sipil ringan eksperimental.
Jet dengan nama Honda MH02 ini pengembangannya melibatkan institusi Mississippi State University untuk meneliti penempatan posisi mesin baru dan konstruksi bodi pesawat menggunakan komposit.
Prototipe Honda MH02 selesai tahun 1992 dan melakukan penerbangan pertamanya pada 5 Maret 1993.
Meski sukses dalam rangkaian uji, MH02 tak masuk jalur produksi.
Selanjutnya pada 1997, HAC memutuskan untuk membuat jet bisnis baru berdasarkan pengalaman pembuatan MH02.
Prototipe tersebut dinamai sebagai Honda HA-420 dan mulai digarap tahun 1999.
Pada 3 Desember 2003, pesawat HA-420 berhasil melaksanakan penerbangan perdananya dan menerima sertifikat dari FAA bulan Desember 2015.
Mengenai desainnya, terdapat perbedaan antara MH02 dengan HA-420 terutama pada penempatan posisi sayap dari atas kebawah bodi.
Bila sayap MH02 menyapu ke depan (FSW) maka pada HA-420 mengadopsi desain konvensional menyapu ke belakang.
HA-420 dapat menampung 6-8 penumpang dan diawaki 1-2 pilot.
Penggeraknya dua mesin turbofan GE Honda HF120 yang ditempatkan pada tiang di atas sayap utama.
Kecepatan maksimumnya 780 km/jam dan memiliki jangkauan 2.600 km.
HA-420 atau yang lebih populer dengan sebutan HondaJet ini resmi masuk jalur produksi tahun 2015 dan hingga kini telah menghasilkan 150 pesawat.
Dengan keberhasilan menembus pasar jet bisnis ringan yang keras, HAC mendapatkan cap sebagai perusahaan start-up kedirgantaraan yang sukses.
Rangga Baswara Sawiyya