AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Sebagai pewaris pabrik Antonov dari Uni Soviet, Ukraina beruntung bisa memiliki pesawat terbesar sejagat An-225 Mriya yang hanya satu unit. Unit kedua pesawat ini belum selesai dibuat saat itu karena Uni Sovet keburu runtuh tahun 1991.
Kini, perusahaan yang berbasis di Kiev itu berencana untuk menyelesaikan pesawat An-225 yang belum kelar.
Melalui UkrOboronProm, Ukraina mencari investor asing yang sanggup mengucurkan anggaran 1 miliar dolar AS (USD) guna menyelesaikan pembangunan An-225.
Direktur Umum UkrOboronProm, Yuri Husyev, mengatakan, An-225 unit kedua telah terbengkalai selama 35 tahun di hanggar pabrik Antonov.
Penawaran ini akan didagangkan dalam pameran kedirgantaraan Aero India 2021 pada 3-5 Februari di Bengaluru.
“Pada awal Februari, kami akan mengunjungi salah satu pameran senjata terbesar di Bangalore, India. Kami akan menawarkan saran, tentang kerja sama pembuatan pesawat, avionik, dan proyek bersama,” ujarnya.
Untuk diketahui, program An-225 dirancang dan dimulai pembuatannya pada 1984-1988 oleh Antonov.
Pesawat pertama An-225 melakukan penerbangan perdana pada 1989 sebagai pesawat pembawa kendaraan peluncuran luar angkasa, Buran.
Meraih 250 rekor dunia
An-225 Mriya mampu membawa 200 ton kargo sejauh 4.000 km. Pesawat ini dioperasikan sebagai pengangkut kargo udara dunia melalui Antonov Airlines.
Pesawat dengan panjang 84 m dan rentang sayap 88 meter serta ditenagai oleh enam mesin ini telah berhasil memecahkan hampir 250 rekor dunia. Salah satunya adalah rekor mengangkut 253,8 ton kargo.
Proyek Mriya kedua dihentikan tahun 1994 karena tidak adanya pembiayaan. Program tersebut sempat dilanjutkan lagi tahun 2009, namun kembali dihentikan.
Tahun 2016 dikabarkan, perusahaan dari China tertarik untuk berinvestasi menghidupkan An-225 kedua. Namun, hal itu pun berakhir di jalan buntu.
Kini, tawaran baru dibuka lagi bagi investor asing.
Akankah An-225 bertambah satu unit sehingga menjadi sejoli Mriya?
Roni Sont