AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Rusia akan memasok sistem pertahanan udara artileri Pantsir-S1, wahana udara tak berawak (drone) Orlan-10E, dan radar ke Myanmar.
Kesepakatan tersebut ditandatangani dalam kunjungan Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu melakukan kunjungan resmi ke Myanmar beberapa waktu lalu.
Panglima Angkatan Bersenjata Myanmar Min Aung Hlaing dan Wakil Menteri Pertahanan Rusia Alexander Fomin menandatangani perjanjian tersebut.
Seperti diberitakan TASS (22/1), sejak 2001 Rusia dan Myanmar telah membuat basis hukum dan peraturan untuk kerja sama militer-teknis yang efektif dan saling menguntungkan bagi kedua negara.
Rusia telah memasok 30 pesawat MiG-29, 12 jet latih tempur Yak-130, 10 heli Mi-24 dan Mi-35P, 8 sistem rudal pertahanan udara Pechora-2M, radar, kendaraan lapis baja, dan senjata artileri.
Selain itu, Myanmar dan Rusia juga telah menandatangani kontrak pengadaan 6 Su-30SME di mana beberapa unit sudah selesai dibuat.
Selama lima tahun terakhir, kerja sama Myanmar dan Rusia semakin meningkat disertai dengan partisipasi Myanmar dalam dalam pertandingan militer internasional dan kegiatan pelatihan tempur.
Tahun lalu kontingen Myanmar mengikuti latihan Kavkaz-2020.
Roni Sont