AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Tidak hanya menjalin hubungan dan kerja sama dengan Rusia, China juga melakukan hal yang sama dengan Ukraina. Kerja sama ini bukan yang pertama dan telah dilaksanakan sejak beberapa dekade ke belakang.
Kali ini, Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) menggandeng Motor Sich, pabrikan mesin pesawat dari Ukraina.
Menurut Defense Express, kontrak senilai 800 juta dolar AS telah ditandatangani oleh kedua belah pihak untuk pembelian 400 unit mesin untuk mendukung jet latih Hongdu JL-10 atau versi ekspornya diberi kode L-15 Falcon.
Jet latih supersonik bermesin ganda yang dikembangkan oleh Hongdu Aviation Industry Corporation (HAIC) ini melaksanakan penerbangan perdana pada 13 Maret 2006.
Pesawat dirancang untuk kebutuhan Angkatan Udara dan Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat (PLAAF dan PLANAF).
Selain digunakan di dalam negeri, L-15 juga telah berhasil diekspor ke Zambia.
Terdapat sejumlah varian yang telah dibuat, seperti L-15A AJT, JL-10, L-15Z untuk Angkatan Udara Zambia, dan L-15AW versi tempur dengan tujuh gantungan senjata.
Kemudian ada juga L-15B dengan sembilan gantungan senjata dan mesin jet afterburning. Varian ini dilengkapi dengan rudal udara ke udara PL-12 BVRAAM.
Roni Sont