AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Walau pembom-tempur Su-34 baru dinyatakan bergabung secara resmi dengan Angkatan Udara Rusia pada 2014, sejumlah pesawat pra-produksi Su-34 telah digunakan sebelumnya untuk melakukan uji sistem termasuk uji penembakan senjata.
Pada 2006, dua unit pertama Su-34 dikirimkan pabrik NAPO di Novosibirsk ke Pusat Pelatihan dan Uji Lapangan Personel Penerbangan ke-4, Resimen Komposit Penelitian dan Instruksi ke-968 di Lipetsk.
Sementara beberapa unit lainnya dikirim ke Pusat Uji Penerbangan Negara atau dalam bahasa Rusia disingkat GLITs (Gosudarstvennyi ordena Lenina Krasnoznamionnyi Lyotno-Ispytatelnyi Tsentr imeni V.P.Chkalova) ke-929 di Akhtubinsk di Astrakhan Oblast.
Battle proven
Dua unit pesawat dari 929th GLITs, selanjutnya mendapatkan penugasan untuk “pembaptisan khusus” di medan pertempuran yang berkecamuk antara Rusia dan Georgia di wilayah Osetia Selatan.
Di medan pertempuran lima hari itu pula, untuk pertama kalinya Su-34 memperoleh cap battle proven.
Tugas utama 2 Su-34 kala itu, adalah melaksanakan dukungan operasi SEAD (Suppression of Enemy Air Defenses) yang digelar Rusia terhadap Georgia.
Satu pesawat Su-34 berhasil menembus wilayah udara Georgia dan menghancurkan situs-situr radar militer negara itu.
Untuk tugas itu, Su-34 dibekali rudal Kh-31P yang memang didesain khusus untuk menghancurkan situs radar sehingga disebut rudal antiradar.
Baca Juga: Pilot-pilot Rusia Juarai Kompetisi Udara Internasional Aviadarts 2019
Sementara satu Su-34 lainnya mendapat tugas melakukan pengawalan terhadap pembom Su-24 Fencer untuk melakukan serangan ke jantung pertahanan Georgia. Pesawat Su-34 ini dibekali sistem lawan elektronik (ECM) radar, L175 Khibiny.
L175 terbukti efektif dan berhasil membutakan radar-radar pemandu yang akan mengarahkan pesawat tempur musuh.
Operasional penuh pada 2012
Pada 2012, misi yang lain dilakukan oleh Su-34 dengan L175. Sistem berhasil mengacaukan radar sistem pertahanan udara 9K37 Buk (SA-11 Gadfy) yang digunakan oleh kelompok pemberontak di Republik Dagestan dan Ingushetia.
Dalam serangan itu, sejumlah kamp-kamp teroris di wilayah pegunungan berhasil dihancurkan oleh serangan Su-34.
Atas keberhasilan tersebut, di tahun 2012 Su-34 telah mendapatkan level kesiapan operasional penuh untuk ditugaskan ke medan pertempuran.
Roni Sontani