AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Tepat 81 tahun silam, tokoh aviasi kebanggaan negeri Kincir Angin, Belanda, Anthony Herman Gerard Fokker meninggal dunia di Murray Hill Hospital, New York City, Amerika Serikat pada 23 Desember 1939. Ia meninggal di usia 49 tahun.
Fokker lahir di Indonesia (Hindia Belanda kala itu) tepatnya di Blitar, Jawa Timur pada 6 April 1890. Kebetulan masa itu orang tuanya bekerja pada pengawas perkebunan kopi di wilayah Kediri.
Selanjutnya Fokker pulang ke tanah moyangnya. Singkat cerita, pada usia 20 tahun Fokker muda berhasil membuat pesawat terbang pertamanya yang dinamai Spin (laba-laba) dan menjadi pesawat terbang buatan asli Belanda yang pertama terbang.
Selanjutnya pada tahun 1912, Fokker mulai mendirikan perusahaan pertamanya, Fokker Aeroplanbau di Berlin, Jerman yang kemudian berpindah ke Schwerin.
Di sana, Fokker membuat pesawat terbang untuk kebutuhan militer Jerman semasa Perang Dunia I.
Saat itu perusahaannya dipaksa bekerja sama dengan Hugo Junkers oleh kekaisaran Jerman.
Pada 1919, akhirnya Fokker dapat berpisah dari Junkers dan pulang kembali ke Belanda untuk memulai perusahaannya yang baru.
Banyak pesawat yang dirancangnya sejak saat itu, terutama untuk keperluan sipil (pesawat penumpang). Salah satunya yang populer adalah Fokker F.Vll, pesawat bermesin tiga.
Menjelang hari tuanya, Fokker memutuskan hijrah ke Amerika Serikat dan ia meninggal di negeri Paman Sam tersebut.
Rangga Baswara Sawiyya