AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Rusia telah menyebar sistem pertahanan udara S-300V4 di Kepulauan Kuril. Hal ini untuk mengisi kekosongan sistem pertahanan udara yang hilang setelah Uni Soviet bubar.
Penempatan kekuatan S-300V4 di Kuril juga sebagai tanggapan Moskow atas rencana Washington yang akan melakukan pengerahan rudal untuk meningkatkan misinya di kawasan Asia-Pasifik (APR).
Letnan Jenderal Aytech Bizhev, pejabat tinggi Komando Sistem Pertahanan Udara Rusia dalam wawancara dengan Interfax mengatakan, senjata-senjata yang disebar tersebut murni sebagai senjata defensif, bukan senjata ofensif.
Baca Juga: Rusia tembakkan rudal balistik Iskander dan sistem pertahanan udara Buk-MZ
“Ini bukan Iskander, bukan rudal serang presisi tinggi. Ini adalah sistem pertahanan udara yang akan diintegrasikan ke dalam sistem pertahanan udara keseluruhan Angkatan Udara dan Angkatan Darat Pertahanan Udara ke-11. Ini adalah elemen dari Sistem Pertahanan Udara Nasional keseluruhan Rusia di Timur Jauh,” kata Bizhev pada 1 Desember 2020.
Ia juga menegaskan, perkuatan pertahanan udara di Kuril Selatan merupakan hak Rusia yang berdaulat atas wilayah tersebut.
Sebelumnya, Distrik Militer Timur (EMD) mengumumkan, sistem pertahanan udara S-300V4 telah dikerahkan ke Kepulauan Kuril. Namun tidak dirinci, pulau-pulau mana saja yang digunakan sebagai basis penempatan sistem tersebut.
Penempatan S-300V4 di Kuril diprotes oleh Jepang
Sementara itu, Jepang melakukan protes terhadap penempatan S-300 di Kuril Selatan.
Diberitakan NHK, Tokyo menolak hal itu karena Kepulauan Kuril Selatan merupakan wilayah sengketa di mana Jepang berkepentingan dalam hal itu.
Ditambahkan, di masa lalu pemerintah Jepang pun sudah berulang kali memprotes penguatan Angkatan Bersenjata Rusia di “wilayah utara”.
Pertahanan udara di Kuril sudah ada sejak zaman Soviet
Namun hal itu ditepis Bizhev. Ia mengatakan, sistem pertahanan udara di Kepulauan Kuril sudah ada sejak zaman Soviet
“Di masa Soviet, mereka ada di sana. Kepulauan Kuril adalah zona tanggung jawab Angkatan Udara dan Angkatan Darat Pertahanan Udara ke-11,” ia menegaskan kembali.
Baca Juga: S-300V1, Andalan Ukraina untuk Melawan Rudal Iskander dan Kalibr dari Rusia
Menurutnya, penyebaran sistem pertahanan udara S-300 di Kepulauan Kuril tidak akan mengganggu mitra asing, karena Moskow berbicara tentang keamanan nasional Federasi Rusia.
Roni Sontani