AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Para penggemar F-15EX tentu sudah tidak sabar menanti si burung besi buas ini mengudara. Tak perlu lama menunggu, awal tahun 2021 dua unit F-15EX kumpulan pertama akan dikirimkan oleh Boeing ke Pangkalan Angkatan Udara Eglin (Eglin AFB) Florida.
Kedua pesawat akan melaksanakan pengujian untuk dapat mewujudkan pengiriman 200 F-15EX kepada USAF dalam 15 tahun ke depan.
Inilah klan F-15 tercanggih, dari seluruh F-15 yang pernah dibuat sejak 1974.
F-15EX menyuguhkan hampir semua fitur yang dibutuhkan oleh pilot F-15
F-15EX menyuguhkan hampir semua fitur yang diinginkan oleh awak Eagle. Pesawat ini dilengkapi kontrol penerbangan fly-by-wire, dua stasiun senjata baru, perangkat peperangan elektronik baru, radar canggih, komputer super cepat, tangki bahan bakar konformal, dan struktur yang diperkuat.
Air Force Magazine memberitakan, pembelian F-15EX masuk dalam anggaran USAF pada 2018 ketika Menteri Pertahanan James Mattis, atas saran dari Pentagon, memutuskan untuk memodernisasi armada Eagle generasi keempat dengan memberikan peningkatan kapasitas yang dibutuhkan.
Penigkatan ini juga harus memberikan pengaruh kompetitif terhadap F-35 yang dibuat oleh Lockheed Martin agar penempur generasi keempat masih mendapatkan tempatnya.
Awalnya USAF tak membutuhkan lagi pesawat tempur generasi keempat
Menteri Angkatan Udara Heather Wilson (saat itu) mengatakan, USAF tidak lagi mencari pesawat lama sejak 2004. USAF telah mengalihkan perhatiannya pada akuisisi pesawat tempur generasi kelima, yaitu F-22 dan F-35.
Namun, karena kurangnya anggaran, maka USAF kemudian beralih ke F-15EX sebagai sarana untuk menopang kekuatan tempurnya karena dari sisi jumlah sangatlah kurang.
Di sisi yang lain, keiingian USAF untuk mendapatkan 381 F-22 Raptor rupanya hanya mimpi belaka. Penyediaan F-22 untuk USAF telah dipangkasa hanya samapi 186 unit saja dan lini produksinya telah dihentikan tahun 2011.
Baca Juga: Kilas Balik, Jenderal Keys: Saya Ingin 381 F-22 Raptor
Nah, untuk memenuhi persyaratan kekuatan global itulah akhirnya USAF harus mempertahankan lebih dari 200 F-15C termuda di luar perencanaan semula.
akan tetapi, sebelas tahun kemudian F-15C/D itu ternyata dinilai sudah sangat lelah untuk dipertahankan. Sehingga, pejabat Angkatan Udara mengatakan tidak lagi hemat biaya untuk memperbaikinya.
Untuk tetap aman, pesawat-pesawat itu membutuhkan inspeksi yang konstan dan mahal untuk memastikan elemen struktural yang lelah masih dapat bertahan.
Baca Juga: F-15X Tak Diinginkan USAF, Penempur Generasi ke-4 Dianggap Sudah Ketinggalan Zaman
Bahkan Wakil Kepala Staf USAF Bidang Perencanaan dan Program, Letnan Jenderal David S. Nahom, suatu hari sampai mengatakan bahwa mempertahankan armada Eagle maupun pesawat lama lainnya, sama saja dengan memakan dia hidup-hidup.
Dia mengatakan, USAF harus bergerak cepat untuk membawa F-15EX guna merekapitalisasi armada F-15C/D.
F-15EX hampir identik dengan F-15QA tapi memuat persenjataan yang lebih banyak
Secara umum Boeing mengatakan, 15EX hampir identik dengan F-15QA yang dibuat untuk Qatar dan sekarang pesawat itu masih dalam pengujian.
F-15QA dibangun di atas kemampuan F-15SA yang dikembangkan untuk Arab Saudi.
Pejabat Boeing membocorkan, “…varian EX dapat membawa setiap senjata yang bisa dibawa oleh Strike Eagle ditambah lagi dengan beberapa senjata.”
Mungkin karena itu pula, F-15EX mendapat julukan sebagai truk senjata.
Roni Sontani