AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Angkatan Laut Perancis akan dilengkapi dengan tujuh pesawat patroli maritim terbaru, Falcon 2000 Albatros.
Penandatanganan pembelian pesawat ini dilakukan oleh Menteri Angkatan Bersenjata Perancis Florence Parly saat mengunjungi pabrik Dassault di Seclin, Perancis pada 20 November 2020.
Ketujuh pesawat ini akan menggantikan peran Falcon 50 dan Falcon 200 yang masing-masing akan pensiun pada 2025 dan 2029.
Pada akhir 2025 nanti, sebenyak lima unit tambahan Falcon 2000 Albatros akan kembali dibeli. Seluruh 12 Falcon 2000 bernilai kontrak 1,3 miliar euro sudah termasuk pemeliharaan selama sepuluh tahun.
Falcon 2000 Albatros untuk fungsi pengawasan maritim
Akuisisi Falcon 2000 Albatros merupakan bagian dari program AVSIMAR yang dicanangkan Kementerian Angkatan Bersenjata Perancis tahun 2018.
Angkatan Laut Perancis saat ini memiliki lima Falcon 200 yang ditempatkan di luar negeri, yaitu di Noumea dan Tahiti, serta delapan Falcon 50 yang berbasis di Lorient.
Falcon 2000 Albatros memiliki jangkauan terbang 2.900 mil laut atau terbang selama 8 jam.
Sementara Falcon 50 hanya 2.700 mil laut dan lama terbang 6,5 jam. Sedangkan Falcon 200 memiliki jangkauan 2.000 mil laut dan lama terbang 5 jam.
Falcon 2000 dilengkapi sistem informasi misi rancangan Naval Group, radar SearchMaster dari Thales, dan EO/IR Euroflir dari Safran.
Tiga pesawat dibuat di Perancis, sembilan lainnya dibuat di India
Tiga pesawat Falcon 2000 Albatros akan dibuat di Perancis. Sementara sembilan lainnya akan dibuat di pabrik Dassault Reliance Aerospace (DRAL) yang telah didirikan di Nagpur, India.
Baca Juga: ILA 2018: German Aerospace Centre DLR Beli Dassault Falcon 2000LX
Falcon 2000 Albatros dikembangkan dari basis Falcon 2000LXS. Meski pesawatnya dibuat di India, untuk keseluruhan modifikasi dari Falcon 2000LXS ke Albatros akan dilakukan di Perancis.
Pembangunan pabrik pesawat Dassault di India, merupakan bagian dari program “Make in India” terkait sejumlah pembelian pesawat dan sistem persenjataan oleh India dari Perancis.
Roni Sontani