AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Dua pilot pesawat tempur superioritas udara kursi tunggal bermesin ganda dari Rusia, Su-35 (NATO: Flanker-E), menunjukkan aksi pertempuran jarak dekat (dogfight) yang spektakuler di langit Karelia, Rusia Utara.
Video yang dirilis oleh Kementerian Pertahanan Rusia menunjukkan kedua pilot dari sepasang Su-35S milik Angkatan Kedirgantaraan Rusia (VKS) melakukan aksi “Top Gun” dalam sebuah simulai pertempuran udara.
Terlihat sepasang jet berkemampuan super itu (nomor badan 67 dan 22) lepas landas ke udara. Pesawat satu sama lain kemudian menyimulasikan intersepsi, penghancuran pesawat dan drone musuh.
Kedua pesawat saling melakukan serangan dan saling saling menghindari upaya penguasaan oleh musuh.
Dalam latihan itu disimulasikan juga keterlibatan baterai rudal antipesawat berbasis darat dan pasukan teknik radio.
Manuver-manuver yang dilakukan oleh kedua pilot Su-35 dilakukan pada berbagai ketinggian hingga ketinggian yang sangat rendah sekali.
Kedua pesawat Su-35 yang dikerahkan, berasal Distrik Militer Barat Rusia dan pasukan pertahanan udara dari Wilayah Leningrad.
Su-35S diperkenalkan pertama kali kepada publik di luar Rusia pada Paris Air Show 2013 di Bandara Paris-Le Bourget, Perancis.
Pesawat yang masuk dinas Angkatan Udara Rusia (VVS) tahun 2012 ini berhasil memukau penonton dan menjadi bintang pertunjukan udara saat itu.
Sejak saat itu, nama Su-35 (Su-35S varian untuk VKS) melambung dan menjadi perhatian publik.
Su-35 juga menjadi perhatian khusus Amerika Serikat dengan mencegah pesawat ini dijual kepada negara lain melalui Undang-Undang Amerika Serikat bertajuk CAATSA (Countering America’s Adversaries Through Sanctions Act).
Su-35 dikembangkan dari basis sang induk Su-27 Flanker yang kemudian diberi kode Su-27M (versi modern).
Prototipe Su-35S sendiri terbang perdana pada 19 Februari 2008.
Saat ini sebanyak 92 unit Su-35S telah melengkapi kekuatan VKS. Selain digunakan di dalam negeri, varian Su-35 juga telah diekspor ke China sebanyak 24 unit.
Indonesia pada 18 Februari 2018 telah menandatangani kontrak pembelian 11 unit Su-35 senilai 1,14 miliar dolar AS. Namun hingga saat ini, proses pengadaannya masih tertunda.
Kemudian Mesir, pada Maret 2019 dilaporkan telah menandatangani pembelian 24 Su-35 senilai 2 miliar dolar AS. Walau mendapatkan ancaman CAATSA, proses pembelian armada Su-35 oleh Mesir tetap dilaksanakan.
Pada 28 Juli 2020, Mesir dilaporkan telah melaksanakan penerimaan lima unit Su-35.
Pengiriman kelompok pertama 5 Su-35 dilakukan oleh Rusia ke Mesir pada 5 Agustus 2020.
Dari foto-foto yang beredar, terlihat kelima pesawat mendapatkan nomor ekor masing-masing 9210, 9211, 9212, 9213, dan 9214.
Roni Sontani
Negara berdaulat bebas nentukan pesawat tempur yg akan di pakai angkatan udaranya tanpa ragu. Contoh Mesir. Indonesia… Mbuh lah..