AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Israel menyatakan akan menentang penjualan jet tempur siluman F-35 Lightning II kepada Qatar bila hal itu akan direalisasikan oleh Amerika Serikat (AS). Israel menegaskan, AS harus berkomitmen untuk menjaga keunggulan militer Israel di kawasan Timur Tengah.
Menteri Intelijen Israel, Eli Cohen, mengatakan hal itu saat menjawab pertanyaan Radio Angkatan Darat Israel pada 11 Oktober 2020.
“Jawabannya adalah ya. Superioritas keamanan dan militer kami di kawasan adalah hal terpenting bagi kami. Wilayah kami belum menjadi Swiss,” ujar Cohen seperti diberitakan Reuters pada 11 Oktober 2020.
Dikatakan, Qatar mempunyai hubungan dengan Iran dan saat ini telah mengajukan permintaan resmi kepada AS untuk dapat membeli F-35 buatan Lockheed Martin. Qatar juga mendukung gerakan kelompok Hamas, Palestina.
Sementara itu seperti diketahui, di sisi yang lain AS sendiri punya hubungan yang erat dengan Qatar dan sering menggunakan Pangkalan Udara Al Udeid untuk menempatkan jet tempur F-35 maupun F-22 di sana. Al Udeid dijadikan sebagai pangkalan udara depan bagi misi-misi operasi AS di kawasan Timur Tengah.
Qatar mengajukan permohonan kepada Washington setelah Uni Emirat Arab terlebih dahulu telah mengajukan proposal pembelian F-35 kepada AS.
Pada saat itu, Israel juga telah menyatakan keberatannya dan menegaskan bahwa AS semestinya tidak melukai perjanjian strategis dengan Israel.
F-35, walau sering mendapat cap sebagai pesawat yang penuh masalah dalam pengembangannya, tetap menjadi incaran negara-negara maju untuk memilikinya.
Teknologi pada F-35 disinyalir menjadi keunggulan utama sehingga dalam pertempuran pesawat ini dapat mengalahkan musuh tanpa terdeteksi oleh musuh-musuhnya.
Roni Sontani