AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Sejumlah kadet Universitas Penerbangan Angkatan Laut China (PLA Naval Aviation University) terlihat sedang berjalan di depan deretan jet tempur J-15 Flying Shark pada akhir September 2020.
Pesawat-pesawat tersebut, seperti terlihat dalam foto-foto yang diunggah di laman China Military (7/10/2020) diyakini sebagai produksi batch ketiga J-15.
Hal ini, kata Jane’s, ditandai dengan nomor kode yang ada di beberapa pesawat seperti “0303” dan “0306”. Sebelumnya, pada batch kedua J-15, salah satu pesawat menggunakan kode nomor “0203”.
Pembuatan batch ketiga jet-jet J-15 dilaksanakan setelah China mengoperasikan kapal induk kedua mereka, Shandong, pada Desember 2019.
J-15 Flying Shark merupakan jet tempur yang dioperasikan oleh Pasukan Udara Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (PLANAF).
Pesawat ini dibangun oleh Shenyang Aircraft Corporation dan Institut 601 dari basis J-11B dengan rujukan Su-33.
Sebelum membuat J-15, China terlebih dahulu membeli prototipe Su-33 yang belum selesai dibuat dari Ukraina, yaitu T-10K-3 pada 2001.
Prototipe J-15 mengudara perdana pada 31 Agustus 2009. Pesawat mulai digunakan oleh PLANAF pada 2013.
J-15 digunakan sebagai jet perantara sebelum beralih ke pesawat-pesawat tempur generasi kelima.
Roni Sontani