AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Drone Aksungur buatan Turkish Aerospace Industries (TAI) telah menyelesaikan penerbangan selama 28 jam sambil membawa persenjataan. Penerbangan dilaksanakan hingga ketinggian 20.000 kaki (6.096 m).
Aksungur merupakan jenis drone UCAV MALE (medium-altitude long-endurance). Drone terbesar yang dibuat TAI ini terbang perdana pada 20 March 2019.
Melalui akun twitternya TAI menuliskan, Aksungur adalah drone produk domestik Turki.
Untuk pertama kalinya drone ini terbang membawa persenjataan penuh, yaitu 12 munisi berpemandu laser MAM-L (smart micro munition) buatan Roketsan.
TAI juga membagikan video penerbangan drone ini.
Aksungur mampu membawa muatan seberat 750 kg. Drone ini juga dapat terbang hingga ketinggian maksimum 40.000 kaki.
Pada 2 September lalu, TAI mengumumkan bahwa Aksungur telah memecahkan rekor dengan terbang di udara selama 49 jam.
Drone ini dilengkapi dengan enam gantungan senjata di sayap.
Sebelumnya, Aksungur juga sudah melaksanakan uji coba penembakan menggunakan bom MK-82 berbobot 250 kg.
Bom tersebut dimodifikasi dengan dilengkapi kit berpemandu laser, Teber, buatan Roketsan. Dengan penambahan kit ini, bom konvensional MK-82 berubah menjadi bom pintar.
Roni Sontani