AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Ketangguhan jet tempur Su-27 dalam menghadang pesawat-pesawat asing yang mendekati wilayah udara negara Rusia masih diandalkan oleh Angkatan Kedirgantaraan Rusia hingga saat ini.
Berulang kali, induk dari keluarga besar Flanker ini dikerahkan ke udara untuk mencegat dan mengusir pesawat-pesawat asing, terutama akhir-akhir ini yang frekuensinya meningkat.
Seperti pada hari Senin, 24 Agustus 2020, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa Su-27 telah menghadang tiga pesawat asing di atas Laut Baltik.
Ketiga pesawat asing yang dihadang Su-27 itu, seperti diberitakan Sputnik, adalah RC-135 milik Angkatan Udara Amerika Serikat, pesawat pengintai Gulfstream milik Angkatan Udara Swedia, dan pesawat patroli maritim P-3 Orion milik Angkatan Laut Jerman.
Rusia menyebut, pesawat Jerman terbang menuju perbatasan negara Rusia pada ketinggian hanya 500 meter dan terbang dengan kecepatan 250 km/jam. Hal itu dilakukan untuk menghindari deteksi oleh radar Rusia.
Setelah terdeteksi, pesawat tersebut mengubah arah terbangnya dan menjauhi perbatasan Rusia. Su-27 pun kembali ke pangkalan udara asalnya.
Moskow mengatakan, telah berulang kali memperingatkan negara-negara asing bahwa penerbangan semacam itu yang dikombinasikan dengan latihan NATO serta penempatan pasukan di dekat perbatasan Rusia, dapat meningkatkan ketegangan atau secara tidak sengaja dan memicu insiden internasional.
Sementara NATO mengatakan, penerbangannya sepenuhnya mematuhi hukum internasional.
NATO bahkan menyatakan pilot pesawat tempur Rusia sering melakukan manuver “tidak aman” dan “tidak profesional” dalam melakukan pencegatan terhadap pesawat asing.
Roni Sontani