AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Maskapai penerbangan utama Israel, El Al, menghadapi krisis keuangan yang sangat akut akibat pandemi virus corona. Perusahaan juga menghadapi aksi serikat pilot yang menolak untuk menerbangkan pesawat.
Akibat hal itu, CEO El Al, Gonen Ushishkin, telah memerintahkan semua pesawat untuk kembali ke Israel. Seluruh penerbangan, baik penumpang maupun kargo, dibatalkan hingga ada pemberitahuan lebih lanjut.
Seperti diberitakan Globes, akibat pandemi virus corona, pada Selasa (30/6) El Al mengumumkan telah kehilangan 140 juta dolar AS pendapatan pada kuartal pertama 2020.
Pada malam harinya, serikat pilot menyatakan manajemen perusahaan tidak menghormati perjanjian yang telah ditandatangani dengan serikat pilot kurang dari sebulan lalu.
Serikat pilot juga menyebut manajemen tidak dapat menyelamatkan perusahaan dari situasi saat ini.
Di sisi yang lain, perselisihan antara pilot dan perusahaan juga dipicu akibat penolakan El Al untuk mentransfer pilot Boeing 737 ke pesawat 787 Dreamliner untuk penerbangan kargo dan penumpang.
Saat ini hanya 100 pilot yang bekerja di El Al, sementara sisanya cuti tidak dibayar.
El Al menyatakan, perusahaan sedang berupaya melakukan kesepakatan tahap lanjut untuk menerima bantuan dari pemerintah.
Tetapi perusahaan masih membutuhkan persetujuan para pekerja dan serikat pekerja untuk menerima bantuan dari pemerintah.
Roni Sontani