AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Angkatan Udara Amerika Serikat (USAF) baru-baru ini telah menyelesaikan pengecatan kedua pesawat F-16 dengan pola “Skema Hantu” (ghost scheme) menyerupai kamuflase yang digunakan oleh jet tempur siluman Su-57 milik Angkatan Kedirgantaraan Rusia (VKS).
F-16 “Skema Hantu” akan bergabung dengan 40 Fighting Falcon lainnya di Nevada dan Alaska. Pesawat ini memerankan diri sebagai pesawat tempur Rusia. Ada juga pesawat lain yang memerankan diri sebagai jet tempur China. Pesawat-pesawat ini akan menjadi lawan tanding dalam latihan tempur realistik.
USAF mengatakan, pengecatan F-16 mirip Su-57 Rusia dilakukan oleh Skadron Pemeliharaan Pesawat ke 576 (576th Aircraft Maintenance Squadron) di Hill Air Force Base. Pengecatan dilaksanakan atas permintaan dari Skadron Agresor ke 64 (64th Aggressor Squadron) di Nellis AFB, Nevada.
Pesawat F-16 yang diberi cat “Skema Hantu” ini adalah F-16C Block 32 buatan tahun 1986.
Pesawat ini biasa dioperasikan oleh Skadron Agresor ke-64 secara rutin setiap tahun untuk mendukung latihan Red Flag.
Sementara Skadron Agresor ke-18 di Eielson AFB, Alaska sebelumnya juga telah memiliki F-16 “Skema Hantu” sejak tahun lalu. Pesawat digunakan untuk mendukung latihan Red Flag Alaska.
USAF mengatakan, untuk melaksanakan pengecatan F-16 “Skema Hantu” dibutuhkan dua belas orang yang bekerja selama 18 hari. Pengecatan dilakukan pada Mei lalu.
Supervisor pengecatan, Dallas Porter, menjelaskan, dibutuhkan ketelitian untuk membuat “Skema Hantu” pada F-16. Karena, stensil perekat tidak selalu terlihat benar saat sudah diterapkan di pesawat.
Melaksanakan pengecatan di lantai yang rata, kata dia, mungkin akan tampak sangat bagus. Tetapi hal itu belum tentu sama ketika kita harus naik ke atas pesawat dengan sudut-sudut yang beda. “Benda-benda pun mulai berputar dan bergerak,” ujarnya.
Itulah salah satu tantangannya. Namun demikian, hal itu bisa diatasi dengan bekerja secara tim.
Ia menambahkan, pengecatan F-16 “Skema Hantu” membutuhkan waktu enam hari lebih lama dari pengecatan F-16 skema biasa.
Skema Hantu yang muncul pada Su-57, kata USAF, sebenarnya adalah produk mode kamuflase di lingkungan militer tahun 2000-an. Teorinya dikemukakan oleh perancang camo Angkatan Darat AS (US Army) yaitu Timothy O’Neill.
Desain ini berupa balok-balok warna berbentuk persegi panjang yang kecil. Bila dilihat dari kejauhan maka akan terlihat membentuk pola yang organik.
US Army menggunakan kamuflase piksel abu-abu mulai tahun 2004. Namun demikian, pola itu tidak populer atau efektif. Desain ini pun secara perlahan mulai dihapuskan dan secara bertahap kembali ke pola hutan tradisional.
Sementara jet tempur Su-57, hingga saat ini telah menggunakan empat pola kamuflase yang berbeda.
Prototipe awal yang terbang perdana pada 2010, memakai skema sempalan dengan bentuk geometris besar. Kamuflase ini digunakan Jerman dalam Perang Dunia II.
Skema Hantu pada Su-57, dinilai sebagai skema camo untuk pertunjukan dan bukan untuk pertempuran sesungguhnya.
Sementara itu, Skuadron Tempur ke-18 USAF selain mengecat F-16 dengan “Skema Hantu” juga mengecat F-16 dengan “Skema Hitam”. Hal ini tidak lain untuk menggambarkan jet tempur siluman China, FC-31, yang saat ini masih dalam tahap pengembangan.
Roni Sontani